Nasional

Di Hadapan Dedy Corbuzier, Kiai Said: Islam Bisa Hapus Dosa yang Telah Lalu

Rab, 31 Juli 2019 | 16:40 WIB

Di Hadapan Dedy Corbuzier, Kiai Said: Islam Bisa Hapus Dosa yang Telah Lalu

Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Deddy Corbuzier dalam istighotsah di Gedung PBNU, Rabu (31/7) malam.

Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan bahwa Dedy Corbuzier masuk Islam bukan karena paksaan atau teror dari pihak manapun, melainkan semata-mata atas hidayah dari Allah SWT. Menurut Kiai Siad, setelah resmi masuk Islam, dosa-dosa Dedy yang telah lalu pun hangus atas ampunan Allah.

“Islam itu bisa menghapus dosa-dosa yang telah lalu,” kata Kiai Said saat memberikan sambutan pada Istighotsah yang diselenggarakan Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (31/7).

Secara lebih luas, Kiai Said mengingatkan peserta istighotsah agar tidak putus asa terhadap dosa-dosa yang telah dilakukannya. Sebab ampunan Allah tiada permulaan dan tidak berujung. 

Kiai alumnus Universitas Ummul Qurra Mekkah, Arab Saudi itu lantas mencontohkan, jika ada seseorang hidup selama 100 tahun, maka dosanya hanya seusianya atau terbatas.

“Jadi dosanya kita ini, orang yang 100 tahun dosa, itu seperti air satu tetes jarum dari air laut. Siapa pun manusia dosanya besar, terbatas dengan usianya, 100 tahun, 150 tahun kek, tapi maghfiratullah la bidayah wa la nihayah,” jelasnya.

Kiai Said lantas menjelaskan tentang makna Islam. Menurutnya, Islam berasal dari kata salam atau salamatun, yakni selamat. Sehingga menurutnya, muslim harus bisa memberikan keselamatan, rasa aman dan damai kepada orang-orang yang ada di sekelilingnya.

“Kalau tetangganya orang Islam gelisah, resah, bahkan takut, itu islamnya belum selesai,” ucapnya.

Selain itu, lanjutnya, Islam juga bisa berasal dari kata taslim, yakni menyerah total kepada Allah. Menurutnya, Siapa pun tidak ada yang bisa diandalkan oleh makhluk, kecuali Allah.

“Itu namanya Islam dari kata taslim,” ucapnya.

Penceramah pada istighotsal kali ini diisi oleh Ustadz Miftah Maulana Habiburrahman. Hadir pada istighotsah, Wakil Ketua Umum PBNU H Mochammad Maksum Machfoedz, Sekjen PBNU H A. Helmy Faishal Zaini, Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani, H Eman Suryaman, Habib Salim bin Jindan, Sekretaris LD PBNU H Bukhori Muslim, dan Mentalis Dedy Corbuzier. (Husni Sahal/Fathoni)