Nasional

Kiai Masdar: Dua Hal yang Membuat Organisasi Dijunjung Tinggi

NU Online  ·  Jumat, 30 Oktober 2015 | 14:00 WIB

Jakarta, NU Online
Rais Syuriyah KH Masdar Farid Mas‘udi mengungkap, ada makna mendalam dalam surat al-Quraisy, terutama dua penggal ayat terakhir. Di situ masyarakat Quraisy diperintahkan untuk menyembah Tuhan Pemilik Ka‘bah (Allah), kemudian diikuti dengan dua sifat yang menjadi ayat berikutnya.
<>
Pertama, “Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar”; dan kedua, “Yang mengamankan mereka dari ketakutan.” Menurut Kiai Masdar, hal ini menunjukkan betapa memenuhi kebutuhan ekonomi dan memberi jaminan rasa aman menjadi hal utama.

“Karena dua alasan itulah (dalam ayat itu) Allah disembah,” katanya pada forum peluncuran buku berjudul "Ansor dan Tantangan Kebangsaan: Sebuah Refleksi Demografi Politik Dari Social Capital  Menuju Human Capital" karya Wasekjen Bidang Kaderisasi Pimpinan Pusat  Gerakan Pemuda Ansor  Rizqon Halal Syah, Kamis (29/10) siang, di hall room hotel Acacia, Jakarta.

Di hadapan para kader GP Ansor, Kiai Masdar menegaskan bahwa ayat tersebut juga menjadi inspirasi bahwa organisasi ketika mempunyai perhatian pada pemenuhan kebutuhan dasar rakyat dan sikap mengayomi akan dihormati dan dijunjung tinggi.

Dalam pandangannya, dua tugas tersebut juga menjadi jawaban bagi munculnya bonus demografi di Indonesia ke depan. Bonus demografi, katanya, harus diiringi dengan peningkatan kualitas.

Kiai asal Purwokerto ini mengatakan, Indonesia terdiri dari agama yang sangat beragam. Bahkan agama-agama yang tidak ada di belahan dunia lain, ada di Indonesia. Dalam pluralitas semacam ini dibutuhkan organisasi seperti GP Ansor yang mampu memberi jaminan rasa aman bagi masyarakat luas. Apalagi, jumlah kelompok intoleran semakin lama kian bertambah di Tanah Air.

Hadir pula dalam kesempatan itu Wakil Ketua Umum PBNU H Slamet Effendy Yusuf, Prof Dr Ahmad Mubarok  dari Mubarok Center, Prof. Dr Prijono Tjiptoherijanto (guru besar ekonomi UI), Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti, mantan kepala umum staf TNI Letjen (Purn) Johanes Suryo Prabowo, para akademisi, dan ratusan kader Ansor. (Mahbib)