Banten, NU Online
Pimpinan Pusat Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (PP LTN NU) bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan kegiatan Kick Off Pembekalan dan Pelatihan Media Digital sebagai Penunjang Ekonomi Umat. Kegiatan dibuka langsung Rais ‘Aam, KH Ma’ruf Amin.
“Dengan adanya gerakan media sosial ini, masyarakat terutama kaum santri dan pemuda dapat menggunakan secara bijak dalam menyebarkan berita yang benar. Karena saat ini perang kita adalah perang medsos (media sosial) bukannya memakai perang senjata,” kata KH Ma’ruf Amin saat menyampaikan sambutan.
Dengan demikian diharapkan keberadaan medsos dapat memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila dari ancaman ekstrimisme dan radikalisme. “Itu semua harus ditanggulangi bersama-sama antara masyarakat, pemerintah dan organisasi yang ada di Indonesia,” pinta Ketua Umum Majleis Ulama Indonesia ini.
Bagi Kiai Ma’ruf Amin, Islam Nusantara atau Islam Aswaja adalah Islam yang mengakomodasi tradisi dan kultur dengan mempertimbangkan kemaslahatan umat. “Serta tanpa kekerasan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” katanya.
"Islam Nusantara berbeda dalam cara berpikir dan berperilaku dengan umat Islam di Timur Tengah yang sering diwarnai tindak kekerasan,” jelasnya.
Nilai lebih dari Islam Nusantara, ketika menghadapi masalah dan tidak ada dasarnya dalam teks yakni ayat-ayat dalam Al-Quran, maka dikaji lebih dahulu berdasarkan hadits, pendapat para ulama, dan sebagainya. “Itu dilakukan dengan pendekatan kebaikan, maslahat, istihsan dan selama tidak bertentangan dengan ajaran agama,” urai cucu dari Syekh Nawawi Al Bantani ini.
Pada kesempatan terpisah, Ketua PP LTN NU atau Lembaha Infokom dan Publikasi, Hari Usmayadi menyampaikan bahwa NU wajib membawa dan menyebarkan segala kebaikan. “Pada saat yang sama berusaha menangkal keburukan melalui pengkayaan konten di media digital dengan tema-tema yang update, seperti pergerakan ekonomi umat, sebagaimana tema pelatihan hari ini,” kata Cak Usma, sapaan akrabnya.
Kegiatan ini fokus pada pembuatan infografis dan videografis menggunakan smartphone yang bertujuan untuk membangun literasi media sosial kepada generasi millenials. “Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ajang pembentukan karakter bangsa,” kata Dirjen kementerian Kominfo mewakili Menkominfo.
Dari pelatihan diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang optimis, berpikiran positif, religius, menjunjung tinggi nasionalisme, kebinekaan, serta menjadi pengguna media sosial yang bertanggung jawab, lanjutnya.
Pada kesempatan ini juga pihak Polda serta Danramil Banten menekankan kepada seluruh peserta bahwa untuk saling menjaga stabilitas keamanan NKRI sesuai dengan tupoksi masing-masing. Antara masyarakat umum, santri, pemerintah, TNI, dan Polri melalui media digital. (Kholil/Ibnu Nawawi)