Bondowoso, NU Online
Ulama selalu hadir dan memberikan pencerahan kepada umat. Sebagai pewaris para nabi, kehadirannya melanjutkan perjuangan. Karenanya perlu ada regenerasi agar ajaran Islam dapat terjaga.
Hal tersebut disampikan KH Ma'ruf Amin saat melakukan silaturahim di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Tansel Wetan, Wonosari, Bondowoso, Jawa Timur, Selasa (30/10).
Menurut Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini, ulama adalah pewaris para nabi yang melanjutkan perjuangan Rasulullah SAW. Akan tetapi ulama tidak selamanya hidup, dan pada saatnya dipanggil oleh Allah SWT.
“Karena itu perlu ada kaderasi, ada penggantinya melalui upaya menyiapkan orang-orang yang paham agama,” katanya.
Kiai Ma’ruf mengajak para hadirin untuk tetap menghormati ulama. Karena kalau tidak ada yang tersisa seorang alimpun, maka akan mengambil pemimpin dari orang bodoh. “Dan itu bisa sesat dan menyesatkan kita semua,” ungkapnya.
“Dunia ini tidak boleh fakum ulama, tidak boleh fatrah ulama,” tegasnya. Ulama harus ada dan dibentuk melalui pondok pesantren, disiapkan untuk meneruskan khidmat ulama, lanjutnya.
Dirinya bersyukur karena hingga kini keberadaan pesantren masih terjaga. "Alhamdulillah para ulama kita tidak pernah melupakan itu, karena itu kita tidak akan merasa khawatir kalau nanti agama ini akan hilang karena masih banyak pondok pesanten,” imbuhnya.
Dalam pandangannya, Indonesia pernah dijajah ratusan tahun oleh negara non Muslim. “Indonesia ratusan tahun dikuasai penguasa yang tidak beragama Islam, tapi umat Islam tetap mayoritas, tidak berubah sampai saat ini karena ada pondok pesantren,” jelasnya.
Kiai Ma;ruf mengajak para kiai dan ulama terus mempertahankan dan mengembangkan pondok pesantren. Apalagi sedang diproses adanya undang-undang tentang pesantren. “Agar pondok pesantren mempunyai kedudukan hukum yang tinggi, dilindungi, difasilitasi supaya lebih baik ke depannya,” jelasnya.
Pada saat yang sama, Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum Tansel Wetan, Wonosari KH Salwa Arifin merasa bersyukur dan berterima kasih dengan kedatangan tokoh ulama besar di pesantrennya.
"Dan saya merasa bangga di mana para masyayikh di Bondowoso bisa bertatap muka langsung dengan Kiai Ma’ruf Amin,” kata Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bondowoso ini.
Tampak hadir di acara tersebut, Rais PCNU Bondowoso KH Asy'ari Phasa, Katib PWNU Jawa Timur, KH Syafrudin Syarif, jajaran PCNU, pengurus MWCNU, lembaga, banom, para wali santri, pangasuh pesantren di Bondowoso, dan para undangan. (Ade Nurwahyudi/Ibnu Nawawi)