Nasional

Kiai Manan: Pengurus NU Harus Layani Jamaah

NU Online  ·  Ahad, 22 Juli 2018 | 21:00 WIB

Kiai Manan: Pengurus NU Harus Layani Jamaah

KH Abdul Manan Ghani pada pelantikan PCNU Kota Bandung (22/7)

Jakarta, NU Online
Ketua PBNU KH Abdul Manan Abdul Ghani menegaskan, sebagai pengurus NU harus mengurus dan melayani jamaah, bukan malah diurusi dan dilayani jamaah.  

Penegasan tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan penutupan pada pelantikan PCNU Kota Bandung, Jawa Barat.

Ia juga menyampaikan bahwa NU adalah jamiyyah diiniyya ijtimaa'iyah organisasi keagamaan dan kemasyarakatan bukan organisasi politik. Kekayaan jamiyah NU adalah adanya pengurus dan ulama. Karenanya bila ingin keberadaan NU langgeng, harus terus menerus melakukan kaderisasi. Hal itu bertujuan supaya terus berlanjut kepengurusannya.

“Sebagai organisasi keulamaan, NU melakukan kaderisasi keulamaan karena para ulama ketika wafat ilmunya dibawa. Harus ada ulama berikutnya yang menggantikannya,” kata Kiai Manan seperti penuturannya kepada NU Online, Ahad (22/7) malam.

(Baca: Dilantik, Pengurus NU Kota Bandung Kenakan Sarung)

Ia menyebut pesantren adalah tempat kaderisasi keulamaan. Untuk kaderisasi secara kelembagaan ada IPNU IPPNU, GP Ansor, Fatayat, Muslimat. Selain itu ada lembaga-lembaga lainnya di bawah naungan NU seperti LDNU, RMI, LAZISNU, LTM.

“Jika semua bergerak terorganisir maka NU menjadi organisasi paling kokoh di dunia. Dan jika NU kokoh maka NKRI juga kokoh,” katanya.




Disampaikannya bahwa NU harus konsisten dan terus menyuarakan kebenaran. Pasalnya kebenaran yang tidak terorganisir dapat dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir.

Kekayaan kedua, kata Kiai Manan, adalah jamaah NU yang alamatnya ada di masjid-masjid, majlis taklim. “Pengurus harus mau berkhidmat melayani jamaah, karena itu masa kepengurusan disebut masa khidmat,” urainnya.

Untuk mendekati jamaah, perlu dilakukan penyapaan kepada jamaah sebaga anggota NU sesuai kebutuhannya agar jamaah jangan sampai disapa (direkrut) oang lain. “Kalau itu terjadi akan pindah akidahnya, berubah amaliyahnya, dan hilang masjidnya,” ujarnya.

Pelantikan PCNU Kota Bandung berlangsung Ahad (22/7) pagi di Sekertariat PCNU Kota Bandung, Jalan Sancang Nomor 8, Kota Bandung. Pelantikan turut dihadiri Ketua PWNU Jawa Barat, KH Hasan Nuri Hidayatullah, dan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. (Kendi Setiawan)