Nasional

Kiai Amin Siroj, Sambil Jalan Kaki Saja Bikin Syair Arab

NU Online  ·  Selasa, 8 Agustus 2017 | 12:30 WIB

Jakarta, NU Online
Kehilangan sesepuh Pondok Pesantren Gedongan, Cirebon, KH Amin Siroj, berarti warga NU kehilangan kiai yang kharismatik dan ahli menggubah syair dalam bahasa Arab secara spontan. Kontennya bermacam-macam, mulai fiqih, sejarah, tasawuf, hingga nasab ulama.

“Kiai Amin juga alim dan dia punya malakah (bakat) membuat syair secara isti’jal (tiba-tiba, seketika), tanpa berpikir lebih dahulu. Sambil jalan kaki saja bisa menjadi syair dalam bahasa Arab,” ungkap Rais Syuriyah PBNU KH Mustofa Aqil Siroj.

Keponakan Kiai Amin Siroj itu mencontohkan tentang syair dibuat almaghfurlah tentang keluarga KH Aqil Siroj.

“contohnya menyairkan anaknya Kiai Aqil, anak kakaknya. Ya robbana lisyaikhinal marhumi/khamsatu auladi siwal makhtumi. Kiai Aqil punya anak laki-laki lima, selain yang sudah meninggal.”

Hum ja’faru shadiqi, bidawami/wa said lahu, wa mustofa muhammadul kalami/wa ahsin lahum bi niamil khitami. Itu dalam waktu seketika,” kata adik Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj itu.   

Tentang kemampuan Kiai Amin Siroj, lanjutnya, itu adalah keilmuan yang disertai bakat itu tadi. Sebagaimana orang yang berbakat dalam politik, di mana saja, akan spontan berbicara politik. Begitu juga orang yang berbakat ekonomi akan bicara ekonomi dimana saja.

Pesantren, lanjut Kiai Mustofa, memiliki talenta-talenta semacam itu dan akan tetap melahirkan semacam itu.

“Kalau banyak tidak, tapi ada saja. Allah menciptakan ada saja. Sayangnya, karena keterbatasan yang ada, tidak tercatat. Yang namanya NU catatnnya tidak ada. Sayangnya itu. Insyaallah akan saya cari syairnya apa saja,” pungkasnya. (Abdullah Alawi)