KH Anwar Musaddad Jadi Imam Dua Presiden
NU Online · Jumat, 17 Januari 2020 | 14:00 WIB
Pengajar Fakultas Islam Nusantara (FIN) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Ahmad Ginanjar Sya’ban menyampaikan hal tersebut saat sowan ke Pesantren Al-Musaddadiyah yang didirikan oleh Kiai Anwar Musaddad pada Rabu (15/1). Hal itu dibenarkan oleh putri Kiai Anwar, Nyai Hj Yies Sa’diyah.
Nyai Yies menyampaikan bahwa kala itu, Presiden Gamal Abdul Nasser meminta imam dan khatib Jumat dari Indonesia. Presiden Sukarno menunjuk abahnya untuk tampil menjawab permintaan tersebut.
Sebetulnya, kata Penasihat Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama itu, abahnya sungkan atas permintaan Presiden Sukarno mengingat ada ulama sepuh yang menyertainya, yakni KH Bisrni Sansuri. Namun, karena tugas dan perintah langsung presiden ia menerimanya.
Berkat penampilannya itu, ia dan Sukarno dianugerahkan Bintang Kehormatan oleh Presiden Gamal karena perannya dalam mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Mesir.
Kefasihannya berkhutbah dalam bahasa Arab itu bukan tanpa sebab. Kiai Anwar menghabiskan 11 tahun masa belajarnya di Kota Suci Makkah al-Mukarromah di Madrasah Al-Falah. Tidak saja menjadi pelajar, ia juga mengajar bahasa Inggris di madrasah tersebut.
Kemahirannya berbahasa Inggris dan Belanda itu diperolehnya dari sekolah AMS. Di ruang tamu rumahnya, tidak saja terdapat kitab-kitab berbahasa Arab, tapi juga buku berbahasa Inggris dan Belanda yang membuat kagum para pengajar FIN Unusia.
Kunjungannya ke Mesir itu dilakukan sebelum berangkat haji bersama rombongan Presiden Sukarno. Kiai Anwar ditunjuk oleh Bung Karno sebagai seorang muthawwif, pembimbing haji. Penunjukan tersebut karena sosoknya dikenalkan oleh Menteri Agama KH Masykur.
Kiai Anwar bukan saja sosok kiai biasa, tetapi juga intelektual yang berkiprah di dunia pendidikan formal. Ia merupakan Rektor pertama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Gunung Jati Bandung. Sebelumnya, kiai kelahiran 1910 itu ditunjuk oleh Menteri Agama KH Fakih Usman untuk mendirikan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) di Yogyakarta.
Pewarta: Syakir NF
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua