Nasional

Ketum PBNU: NU adalah Jejak Nubuwwah Rasulullah

Rab, 28 Juni 2023 | 14:30 WIB

Ketum PBNU: NU adalah Jejak Nubuwwah Rasulullah

Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online 
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama adalah jejak nubuwwah Rasulullah saw. Sehingga NU pasti akan senantiasa dilindungi oleh Allah swt.


“NU itu atsarun nubuwwah. NU itu adalah jejak dari nubuwwah Rasulullah Muhammad saw. Maka mustahil, tidak mungkin, tangeh lamun, NU ini dibiarkan terlantar oleh Allah swt,” tegasnya saat melantik Pengurus Cabang Nadhlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pacitan 2023-2028 di Pendopo Kabupaten, Sabtu (24/6/2023).


Bukti tidak diterlantarkan oleh Allah menurut Gus Yahya bisa dilihat dari sejarah ketika NU membutuhkan sesuatu pasti Allah swt mengadakannya. “Kalau butuh pasti ada. Ndak mungkin NU butuh, kok nggak ada. Itu tidak mungkin. Pasti ada,” tegasnya.


Hal ini selaras dengan firman Allah di surat Hud ayat 6 bahwa tidak satu pun makhluk ciptaan Allah di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. “Kalau butuh, pasti ada. Termasuk NU. Kalau ndak ada, berarti tidak butuh. Nggak usah dipikir wong ndak butuh,” katanya dalam video acara yang diunggah kanal Youtube NU Online, Selasa (27/6/2023).


Lebih lanjut Gus Yahya menegaskan bahwa setiap kesulitan yang dihadapi dalam kehidupan ini sudah dijanjikan bakal ada kemudahan mengikutinya. “Namanya orang dapat beban itu kan payah. Tapi kalau gusti Allah memberikan beban, pasti ada pasti kemudahan,” ungkapnya sembari mengutip Al-Qur’an surat Al Insyirah ayat 5-6.


Gus Yahya pun mengingatkan kepada segenap pengurus NU untuk senantiasa menjalankan tugasnya dengan baik. Ia mengingatkan pula bahwa SK yang diberikan kepada para pengurus berlaku terus-menerus tanpa mengenal jam waktu kerja. “Pagi, sore, siang, malam,” katanya.


Inilah menurutnya sebagian gambaran dari apa yang selama ini ia sebut-sebut sebagai thariqah Nahdlatul Ulama. Para pengurus NU harus bekerja melakukan khidmah sesuai dengan program-program yang telah dicanangkan diawal khidmahnya.


Maka pada kesempatan tersebut, Gus Yahya menegaskan akan menjalankan program-program yang sedari awal ia sudah canangkan. “Saya tidak mau menjadi ketua umum untuk dicalonkan jadi calon presiden. Tidak mau. Saya tidak mau menjadi ketua umum dicalonkan jadi wakil presiden. Tidak mau,” tegasnya.


“Saya cuma mau kerjakan apa yang saya sudah sampaikan sebelum mencalonkan diri (menjadi Ketua Umum PBNU),” imbuhnya.


Gus Yahya pun meminta doa restu dari seluruh warga Nahdlatul Ulama agar semua yang dikerjakan dalam khidmah di Nahdlatul Ulama menjadi ikhtiar yang bermanfaat dan mendatangkan keberkahan sekaligus mencapai semua yang telah diprogramkan. 


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin