Nasional

Masuk 500 Muslim Berpengaruh, Katib 'Aam PBNU Aktif Suarakan Perdamaian Dunia

Sel, 2 November 2021 | 09:45 WIB

Masuk 500 Muslim Berpengaruh, Katib 'Aam PBNU Aktif Suarakan Perdamaian Dunia

Katib 'Aam PBNU, KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Katib ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) masuk dalam Top 500 Muslim Berpengaruh kategori administrator negara.


Gus Yahya, demikian ia biasa disapa, selama ini memang terkenal giat menyuarakan pesan perdamaian dalam berbagai kunjungannya ke negara-negara di wilayah Eropa maupun Timur Tengah. Berikut sederet kontribusinya di bidang keagamaan.


Pertama, aktif menyuarakan pesan perdamaian. Pesan yang lekat dengan sosok kiai asal Rembang, Jawa Tengah ini bahwa pesan utama Islam adalah cinta dan kasih sayang universal (rahmatal lil ‘alamin).

 

Hal itu di antaranya ia sampaikan ketika dia menjadi pembicara dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan America Jewish Commitee (AJC) di Yerusalem. AJC sendiri merupakan organisasi advokasi Yahudi dunia. 
 


Kedua, pendiri institut keagamaan di Amerika Serikat. Pada bulan Desember 2014, silam, Gus Yahya telah berhasil menjadi salah satu pendiri institut keagamaan di California, Amerika Serikat yang dinamai Bayt ar-Rahmah li ad-Da‘wa al-Islamiyyah Rahmatan li al-‘Alamin (Rumah Rahmat Ilahi untuk Mengungkap dan Memelihara Islam sebagai Berkah untuk Semua Ciptaan).


Insititut tersebut ditujukan sebagai pusat perluasan dakwah Nahdlatul Ulama di Amerika Utara, Eropa, dan Timur Tengah, serta mengonsolidasikan Ahlussunnah wal Jamaah mendunia.


Ketiga, tenaga ahli perumus kebijakan Indonesia-AS. Gus Yahya juga pernah dipercaya sebagai tenaga ahli perumus kebijakan pada Dewan Eksekutif Agama Agama di Amerika Serikat-Indonesia berdasarkan perjanjian bilateral yang ditandatangani oleh Presiden AS Obama dan Presiden RI Joko Widodo pada Oktober 2015.


Perjanjian tersebut dalam rangka menjalin kemitraan strategis antara AS dan Indonesia.


Keempat, sebagai Juru Bicara Presiden ke-4 Indonesia. Di era Presiden RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), keponakan Musytasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri itu dipercaya sebagai juru bicara kepresidenan.


Kelima, menjadi Wantimpres. Gus Yahya juga terpilih menjadi salah seorang anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) tahun 2018 hingga 2019.


Selain mengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah, Gus Yahya juga bertanggung jawab mengoordinasi pelaksanaan kebijakan antara Nahdlatul Ulama dan US Supreme Council sebagai Dewan Eksekutifnya.


Kontributor: Syifa Arrahmah

Editor: Fathoni Ahmad