Nasional

Ketum PBNU dan Pangkolinlamil TNI Pimpin Apel Jelang Pelayaran Santri

NU Online  Ā·  Sabtu, 21 November 2015 | 16:01 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj (Kang Said) memberikan sambutan di hadapan peserta apel pagi menjelang pemberangkatan Pelayaran Santri Bela Negara. Kang Said berdiri tegak di sebelah kiri Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksamana Muda TNI Aan Kurnia yang tampil mewakili Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
<>
Kedua pemimpin ini hendak melepas Pelayaran Santri Bela Negara pada suatu upacara militer di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (21/11). Kang Said mengatakan bahwa santri dan TNI adalah satu kesatuan tak terpisahkan. Sejak zaman perjuangan hingga kini keduanya terus bahu-membahu mempertahankan kedaulatan NKRI.

ā€œKini dengan era perang modern yang melalui semua bidang kehidupan, santri dan TNI tetap bersama untuk berjuang mempertahankan kedaulatan republik ini,ā€ ujarnya.

Sementara itu, Pangkolinlamil didampingi Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto melibatkan sekitar 700 orang santri ini.

Sambutan tertulis Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang dibacakan Pangkolinlamil Laksda TNI Aan Kurnia, menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan serangkaian Pelatihan Bela Negara dan Penanaman Rasa Cinta Tanah Air (Hubbul Wathan). Sasarannya adalah para pemuda, pelajar, khususnya santri untuk mengantisipasi merebaknya ideologi, paham radikalisme, dan terorisme yang dapat membahayakan generasi mendatang.

Panglima berharap acara ini dapat memacu para santri lebih menghayati keberadaan bahwa Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah.

Pada kegiatan yang akan berlangsung hingga 26 November mendatang, peserta berlayar menggunakan KRI Banda Aceh-593, sebuah kapal perang jenis Landing Personel Dock (LPD). Peserta terdiri atas pelbagai unsur masyarakat seperti santri pondok pesantren, pelajar SMA-SMK, tokoh-tokoh pemuda, mahasiswa, dan komunitas Islam Nusantara.

Penyelenggaraan ā€œPelayaran Santri Bela Negaraā€ didedikasikan untuk meningkatkan Kemampuan Bela Negara secara psikis, inteligensia, fisik dan spiritual.

Kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai salah satu upaya pembinaan kesadaran bela negara secara terpadu. Khususnya dari aspek wawasan kemaritiman nasional sesuai dengan visi pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. (Musthofa Asrori/Alhafiz K)