Nasional

Ketua Umum PBNU Hadiri Pelantikan Presiden

NU Online  ·  Sabtu, 18 Oktober 2014 | 02:59 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj memastikan akan menghadiri prosesi pelantikan presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Senin, 20 Oktober. Hal ini disampaikan setelah menerima undangan yang secara langsung diantar oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan bersama rombongan.
<>
“Insyaallah saya datang,” kata Kiai Said dengan nada meyakinkan.

Zulkifli menjelaskan pelantikan presiden kali ini merupakan upaya untuk menjalin persatuan dan langkah maju berdemokrasi di Indonesia. Untuk pertama kalinya pelantikan kali ini akan dihadiri oleh presiden terpilih dan mantan presiden yang sudah menyelesaikan tugasnya sebagaimana yang terjadi di negara-negara maju. 

Kiai Said mengapresiasi perkembangan demokrasi di Indonesia yang bisa berjalan dengan baik. Sebagai negara dengan mayoritas Muslim, negara lain bisa belajar berdemokrasi di Indonesia.

“Kalau belajar agama kita ke Timur Tengah, tetapi mereka harus belajar kehidupan berbangsa dan bernegara dari Indonesia,” kata Kiai Said yang merupakan lulusan doktor dari Universitas Ummul Qura Makkah.

Kestabilan demokrasi di Indonesia salah satunya karena adanya peran ormas Islam, yang menjadi perekat dan dan menjaga kekompakan berbangsa dan bernegara. Karena itu, ia berharap, negara memberi perhatian terhadap ormas.

Zulkifli Hasan setuju dengan pernyataan dari Kiai Said tersebut dan akan memfasilitasi ormas untuk menyampaikan aspirasinya. 

“MPR akan memfasilitasi dialog-dialog kebangsaan, seperti amandemen UU Pilkada,” kata mantan Menteri Kehutanan ini. 

Kedua tokoh tersebut juga prihatin dengan keberadaan ormas Islam yang menjalankan dakwah dengan cara-cara kekerasan, yang malah menimbulkan citra negative terhadap umat Islam. 

Bendahara PBNU H Bina Suhendra dalam kesempatan berharap MPR membersihkan nama Gus Dur yang dianggap oleh sebagian orang lengser karena korupsi. Dalam hal ini Zulkifli menegaskan, semua presiden Indonesia terhormat. Semua foto mantan presiden berjajar terpasang rapi di Istana. 

Hadir menemani Zulkifi Hasan wakil ketua MPR Oesman Sapta, EE Mangindaan, dan Hidayat Nur Wahid. (mukafi niam)