Nasional

Ketentuan, Doa, dan Amalan Sunnah Saat Wukuf di Arafah

NU Online  Ā·  Rabu, 4 Juni 2025 | 08:00 WIB

Ketentuan, Doa, dan Amalan Sunnah Saat Wukuf di Arafah

Tenda wukuf di Arafah pada musim haji 2022. (Foto: NU Online/Mukafi Niam)

Jakarta, NU Online

Wukuf di Arafah merupakan salah satu rukun haji yang paling penting. Tanpa wukuf, ibadah haji tidak sah mengingat ibadah ini adalah inti dari pelaksanaan haji.


Wukuf juga menjadi salah satu pembeda antara haji dengan umrah. Ibadah ini dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah di tanah halal, Arafah.Ā 


Dalam melaksanakan wukuf, Ustadz Alhafiz Kurniawan mengatakan bahwa ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu waktu wukuf dan syarat wukuf. Hal ini dilandasi pandangan Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Idhah fi Manasikil Hajji sebagaimana termaktub dalam artikelnya yang berjudul Ini Ketentuan Wukuf di Arafah, dikutip oleh NU Online pada Rabu (4/6/2025).


Pertama, wukuf dilakukan pada waktunya yang telah ditentukan, yaitu sejak gelincir matahari (Zuhur) hari Arafah (9 Dzulhijjah) sampai terbit fajar (Subuh) malam Idul Adha (10 Dzulhijjah).


Namun, hal tersebut tidak berarti harus dilakukan dari awal hingga akhir waktu. Menurut Imam An-Nawawi, jamaah haji yang berada di Arafah sejenak saat waktu wukuf dianggap sah dan dianggap telah melaksanakan ibadah haji. Sementara jamaah haji yang tidak berada di Arafah saat waktu wukuf tetap berkewajiban haji pada tahun-tahun sebelumnya.


Adapun syarat wukuf, tulis Ustadz Alhafiz, adalah bukan orang yang pingsan atau gangguan jiwa. Sekalipun tidur ataupun masih anak-anak juga tergolong memenuhi syarat.


Lebih lanjut, Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) itu menambahkan bahwa jamaah haji yang ahli ibadah dan mengalami rentang waktu wukuf yang telah ditentukan pada sepetak tanah Arafah dianggap telah melaksanakan wukuf meski hanya sebentar, sambil beraktivitas jual-beli, berkendara, sambil tidur, secara sengaja, lalai, bercakap-cakap, dan lain sebagainya.Ā 


Doa dan amalan sunnah wukuf di Arafah

Dalam artikelnya yang lainĀ berjudul Doa Jamaah Haji Saat Menuju Wukuf di Arafah, Ustadz Alhafiz mengatakan bahwa jamaah haji dianjurkan untuk memperbanyak bacaan talbiyah.


Selain itu, jamaah haji juga dianjurkan berdoa saat hendak bergerak menuju wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah.


Adapun redaksi doa tersebut ialah sebagai berikut.


Ā Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų„Ł„ŁŽŁŠŁ’Łƒ ŲŖŁŽŁˆŁŽŲ¬Ł‘ŁŽŁ‡Ł’ŲŖŁ ŁˆŁŽŁ„ŁŁˆŁŽŲ¬Ł’Ł‡ŁŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ±ŁŁŠŁ…Ł Ų£ŁŽŲ±ŁŽŲÆŁ’ŲŖŁ ŁŁŽŲ§Ų¬Ł’Ų¹ŁŽŁ„Ł’ Ų°ŁŽŁ†Ł’ŲØŁŁŠ Ł…ŁŽŲŗŁ’ŁŁŁˆŲ±Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ­ŁŽŲ¬Ł‘ŁŁŠ Ł…ŁŽŲØŁ’Ų±ŁŁˆŁ’Ų±Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’Ł†ŁŁŠŲŒ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŲ®ŁŽŁŠŁ‘ŁŲØŁ’Ł†ŁŁŠ Ų„Ł†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ ŁƒŁŁ„Ł‘Ł Ų“ŁŽŁŠŁ’Ų”Ł Ł‚ŁŽŲÆŁŁŠŁ’Ų±ŁŒ


Artinya, ā€œYa Tuhanku, hanya kepada-Mu aku menghadap, hanya ke wajah-Mu aku menatap, jadikanlah dosaku terampuni dan hajiku termabrurkan. Berikanlah rahmat-Mu padaku. Jangan Engkau menyia-nyiakanku. Sungguh, Engkau maha kuasa atas segala sesuatu," tulis Alhafiz mengutip pendapat Imam An-Nawawi, Al-Idhah fi Manasikil Haji pada Hasyiyah Ibni Hajar alal Idhah.


Sementara itu, Ustadz Hengki Ferdiansyah menyebut bahwa jamaah haji paling disunnahkan memperbanyak doa dan dzikir ketika wukuf di Arafah. Ā Hal tersebut dilandaskan pada hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan Imam Malik, bahwa doa paling utama adalah doa di hari Arafah.


Adapun lafal doa yang sering dibaca oleh Rasulullah saat wukuf adalah sebagai berikut, seperti dilansir NU Online dari artikelnya berjudul Amalan Paling Disunnahkan Saat Wukuf di Arafah.


Ā Ł„ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŁ„Ł’ŁƒŁ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ ŁˆŁŽŁ‡ŁŁˆŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ ŁƒŁŁ„Ł‘Ł Ų“ŁŽŁŠŁ’Ų”Ł Ł‚ŁŽŲÆŁŁŠŲ±ŁŒ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§Ų¬Ł’Ų¹ŁŽŁ„Ł’ فِي Ų³ŁŽŁ…Ł’Ų¹ŁŁŠ Ł†ŁŁˆŲ±Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŁŁŁŠ ŲØŁŽŲµŁŽŲ±ŁŁŠ Ł†ŁŁˆŲ±Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŁŁŁŠ Ł‚ŁŽŁ„Ł’ŲØŁŁŠ Ł†ŁŁˆŲ±Ł‹Ų§ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§Ų“Ł’Ų±ŁŽŲ­Ł’ Ł„ŁŁŠ ŲµŁŽŲÆŁ’Ų±ŁŁŠ ŁˆŁŽŁŠŁŽŲ³Ł‘ŁŲ±Ł’ Ł„ŁŁŠ Ų£ŁŽŁ…Ł’Ų±ŁŁŠ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŁŠ Ų£ŁŽŲ¹ŁŁˆŲ°Ł ŲØŁŁƒŁŽ مِنْ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŲ§ŁˆŁŲ³Ł Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŲÆŁ’Ų±Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŁ†Ł’ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲ¦ŁŽŲ§ŲŖŁ Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŁ…ŁŁˆŲ±Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŽŲØŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŁŠ Ų£ŁŽŲ¹ŁŁˆŲ°Ł ŲØŁŁƒŁŽ مِنْ Ų“ŁŽŲ±Ł‘Ł Ł…ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŁ„ŁŲ¬Ł فِي Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁŠŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ“ŁŽŲ±Ł‘Ł Ł…ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŁ„ŁŲ¬Ł فِي Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽŲ§Ų±Ł ŁˆŁŽŁ…ŁŁ†Ł’ Ų“ŁŽŲ±Ł‘Ł Ł…ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŁ‡ŁŲØŁ‘Ł بِهِ Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŁŠŁŽŲ§Ų­ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ“ŁŽŲ±Ł‘Ł ŲØŁŽŁˆŁŽŲ§Ų¦ŁŁ‚Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŽŁ‡Ł’Ų±ŁĀ 


Artinya, ā€œTidak ada Tuhan selain Allah SWT dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia memiliki kekuasaan dan berhak atas setiap pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Tuhanku, jadikanlah pendengaranku, penglihatanku, dan hatiku bercahaya. lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku. Aku berlindung kepada-Mu dari bisikan hati, perkara yang buruk, dan dari azab kubur. Aku juga berlindung dari kejahatan yang datang di malam hari dan siang hari. Aku berlindung dari kejahatan yang dibawa angin dan kejelekan zaman," tulis Hengki mengutip Al-Mawardi dalam kitab Al-Hawi Al-Kabir.


Selain itu, kata Hengki, Imam al-Mawardi juga menganjurkan jamaah haji untuk membaca Surat Al-Hasyr sebanyak-banyaknya serta bersungguh-sungguh dalam berdoa saat melaksanakan wukuf di Arafah.


ā€œHendaklah bersungguh-sungguh dalam doa, sebab hari itu termasuk hari paling utama yang diharapkan terkabulnya doa," tulis Hengki mengutip Al-Mawardi dalam kitab Al-Hawi Al-Kabir.


Menurut Hengki, anjuran sungguh-sungguh berdoa saat wukuf di Arafah dikarenakan hari tersebut Allah membebaskan hamba-Nya dari neraka. Hal itu ia landaskan pada hadits dari Ibnu Musayyab, yang meriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah saw., bersabda, "Tidak ada hari di mana Allah swt membebaskan hamba-Nya dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah.ā€