Nasional

Kemkominfo: IPPNU Harus Jadi Pengendali Konten Internet

NU Online  ·  Sabtu, 6 Oktober 2018 | 01:00 WIB

Kemkominfo: IPPNU Harus Jadi Pengendali Konten Internet

Staf Ahli Bidang Komunikasi Media Massa, Gun Gun Siswadi di Rapimnas IPPNU, Kamis (5/10)

Jakarta, NU Online
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) meminta Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) agar menjadi pengendali konten internet, termasuk media sosial. Pasalnya, terjadi peningkatan pesat pengguna internet di dunia, khususnya di Indonesia.

“Nanti Adik-adik harus menjadi pengendali internet supaya kita bisa lebih unggul dari negara-negara lain,” kata kata Staf Ahli Bidang Komunikasi Media Massa, Gun Gun Siswadi pada pembukaan Rapimnas PP IPPNU, Kamis (5/10) di Jakarta.

Data Kemkominfo menunjukkan bahwa pada 2017, pengguna internet di Indonesia berjumlah 143 juta, sementara pada 2016 berjumlah 132 juta. Melihat data tersebut, telah terjadi peningkatan pengguna internet sebanyak 11 juta dalam rentang waktu satu tahun.

Menurut Gun Gun, di satu sisi, peningkatan itu menjadi kabar gembira karena berpotensi meningkatkan kesejahteraan, namun jika literasi digital penggunanya lemah, maka akan dikendalikan oleh internet.

Untuk itu, pengguna internet harus mempunyai kemampuan digital sehingga informasi yang disebarkan betul-betul mempunyai nilai tambah, bukan sebaliknya menyebarkan informasi yang tidak benar.

"Oleh karena itu, ini menjadi penting bagi kita bersama untuk mengisi dunia media sosial dengan konten-konten yang bermanfaat, bukan konten yang menimbulkan kebencian, kebohongan, fitnah dan ujung-ujungnya menganggu persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” jelas Gun Gun.

Ia juga menyampaikan tentang pengguna internet terbanyak dari segi usia. "Yang paling banyak menggunakan internet dari segi umur adalah usia 19 Sampai 34 tahun," ucapnya. 

Pada kesempatan itu, Ketua Umum PPP IPPNU, Puti Hasni memastikan kepada anggotanya yang tersebar di seluruh Indonesia untuk berkomitmen menjadikan hoaks sebagai musuh bersama. Sebab, hoaks dapat mengancam keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kami pastikan segenap kadernya di seluruh Indonesia berkomitmen menjadikan hoaks musuh bersama karena dapat memecah belah keharmonisan bangsa,” kata Puti.

(Sekjen PBNU Kembali Tegaskan Islam Nusantara Bukan Agama Baru)
(Ketum IPPNU Tegaskan Hoaks sebagai Musuh Bersama)

PP IPPNU mengaku prihatin atas berkembangnya peredaran hoaks yang terjadi di media sosial. “Peredaran hoak merupakan bentuk krisis akhlak yang akan merugikan dan mengancam masa depan generasi milenial,” ucap Puti.

Puti mengimbau kepada seluruh peserta Rapimnas dari perwakilan seluruh daerah untuk aktif melakukan literasi digital pelajar dalam rangka menyadarkan generasi milenial untuk selalu bijak bermedsos. 

Forum diadakan selama tiga hari, Jumat-Ahad, 5-7 Oktober 2018. Forum ini diikuti oleh 34 Pimpinan Wilayah IPPNU yang ada di seluruh Indonesia. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)