Nasional

Kematian Menjadi Kesempurnaan bagi Orang Hidup

NU Online  ·  Rabu, 11 April 2018 | 13:40 WIB

Kematian Menjadi Kesempurnaan bagi Orang Hidup

KH Said Aqil Siroj (tengah). Foto: Nurdin

Jakarta, NU Online
Ketua Umun Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengungkapkan alasan adanya kematian. Menurutnya, kematian adalah kesempurnaan bagi orang hidup.

"Mati itu kesempurnaan orang hidup," kata Kiai Said saat menghadiri Haul Ke-1 KH Muhyiddin Arubusman di Masjid An-Nahdlah, Gedung PBNU lantai 1, Rabu (11/4) malam.

Kiai asal Cirebon itu juga menjelaskan bahwa pada hakikatnya manusia itu tidak ada. "Kita ini tidak ada. Kita ini diadakan," ujarnya.

Lebih jauh peraih gelar Doktor di bidang Tasawuf ini mengungkapkan, selain penuh dengan hasud dan dengki, dunia ini merupakan alam bosan. Tidak abadi. Oleh karena itu, segala yang melekat pada diri manusia itu adalah pinjaman. Kiai Said menyebut kata ganti seperti 'saya' itu pinjaman. Maka tak aneh jika Syaikh Siti Jenar mengatakan dirinya sebagai Allah, sebab ketiadaan dirinya. Yang ada hanyalah Allah semata.

Kiai Said juga mengingatkan bahwa kesuksesan di dunia diperbolehkan, bahkan dianjurkan. Namun demikian, semua harus sadar bahwa itu hanyalah titipan.

“Sukses di dunia bisnis boleh. Sukses di partai juga boleh. Tapi, semua itu pinjaman. Sertifikat aslinya pemiliknya Allah,” ujarnya.

Di bagian akhir, Kiai Said mendoakan sosok Sekjen PBNU periode 1999-2004 itu.

"Mudah-mudahan Pak Muhyidin Arubusman diterima fi maq'adi sidqin 'inda malikin muqtadir," ucapnya diaminkan oleh para hadirin. 

"Amal baiknya diterima. Amal jahatnya dihapuskan," pungkasnya.. (Syakir NF/Zunus)