Nasional

Kader Banser Kudus Dirikan TPQ di Sorong

NU Online  ·  Rabu, 4 April 2012 | 00:37 WIB

Sorong, NU Online
Sebagai warga perantauan, kader Banser kecamatan Gebog Kudus Muhammad Firdaus yang bekerja di daerah Sorong Papua Barat memiliki kegelisahan saat lingkungannya banyak yang belum mahir membaca Al Qur'an. Dengan berbekal semangat berdakwah warga asal desa Gribig Gebog Kudus itu memelopori mengadakan majlis pengajian Al Qur’an. Pengajian yang bertempat di salah satu rumah warga di Jl. A Yani Komplek pelabuhan Kota Sorong Papua Barat diikuti anak-anak penduduk setempat.
<>
Menurut penuturan Firdaus, Majlis pengajian Al qur’an ini didasari keprihatinan banyaknya anak-anak kecil yang tinggal di sekitar asrama polisi kota Sorong yang belum bisa membaca Al Qur’an dengan baik dan benar.

“Selama ini mengajinya masih numpang di salah satu warga, maka sebagian wali santri memohon ijin kepada kepala Asrama Polri Kota Sorong untuk mendirikan TPQ di lingkungan asrama tersebut,” ujar Firdaus saat pulang ke Kudus.

Setelah mendapat restu dari kepala Asrama Polres Sorong maka dia bersama warga memulai pembangunan gedung baru TPQ Riyadlul Qur’an dengan luas banguan 6×9 meter yang dimulai pada tanggal 11 Maret 2012.

“Pembangunan TPQ ini murni sumbangan dari orang tua santri dan warga muslim yang berada di omplek pelabuhan Sorong,“ ujar Firdaus ditemani istrinya Kusyatun.

Kurikulum yang diajarkan di  TPQ Riyadlul Qur’an ini berbeda dengan TPQ lainnya karena disamping mengajarkan Al Qur’an juga ditambah dengan fasholatan, albarjanji, tauhid dan tahlil.

Selain itu, untuk lebih menarik minat santri dalam mempelajari Al Qur’an, pengurus mengadakan berbagai jenis lomba dan Peringatan Hari Besar Islam seperti Maulid Nabi, lomba adzan dan iqomah, MC, tahlil makan krupuk tangkap belut dan lainnya.

“Setelah diadakan berbagai kegiatan dan perlombaan jumlah santri yang yang ngaji di TPQ ini bertambah banyak dari yang mulanya hanya tiga puluh anak sekarang bertambah menjadi 67 santri,” tambah Kusyatun yang ikut mengajar di TPQ tersebut.

Pasangan suami istri ini juga masih berharap ada kader NU di Jawa untuk bisa membantu ikut mensyi’arkan Al Qur’an dan Islam ala Ahlussunnah wal Jama’ah di bumi Papua yang damai.

“Sekarang ini yang mengajar di TPQ baru saya dibantu istri adik saya. Jadi masih membutuhkan kader-kader ustadz yang bersedia berkhidmat di sini,” pungkas Firdaus. 



Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Nahrowi/Qomarul Adib