Nasional

Jenderal Moeldoko Nilai Potensi NTB Sangat Besar

NU Online  ·  Kamis, 8 Maret 2018 | 20:00 WIB

Lombok Tengah, NU Online
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, mengatakan bahwa alam NTB sungguh luar biasa. Dia pun menyempatkan mencicipi buah-buahan lokal seperti manggis, durian, dan rambutan. Menurutnya ke depan potensi ini harus digarap lebih baik.

"Manggis misalnya, banyak diminati oleh negara-negara seperti China, Taiwan, Hongkong. Untuk upacara Imlek ataupun kematian," terang Moeldoko saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Manshuriyah NU di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (8/3) sore.

Potensi NTB dinilai Moeldoko sangat besar. Jika dilihat dari titik berat pembangunan hari ini, Indonesia Timur mendapatkan perhatian yang luar biasa.

"Dulu pembangunan lebih banyak terkonsentrasi di Jawa dan sebagian Sumatera. Sekarang, ini Pemerintah mendorongnya ke seluruh Indonesia. Salah satunya adalah NTB," katanya.

Moledooko menyebut Presiden Jokowi sudah tujuh kali mengunjungi NTB dan bertemu dengan banyak pihak. Sementara kedatangan Kepala Staf Kepresidenan ke NTB, salah satunya bertujuan untuk mendengar dan mendapatkan masukan dari para tokoh, ulama, akademisi, budayawan, birokrat, dan penggiat sosial di Mataram tentang berbagai program strategis yang ditujukan bagi masyarakat NTB.

Beberapa proyek strategis nasional yang dikerjakan pemerintah pusat di NTB adalah pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, pengembangan jaringan Global Hub Kayangan, sejumlah bendungan di Pulau Sumbawa, dan pembangkit listrik bergerak (mobile power plant).

(Baca: Depan Santri NTB. Jenderal Ini Ceritakan Masa Kecilnya)

Sementara itu, Pengasuh Pondok TGH A Taqiuddin Manshur mengatakan apresiasi dan terima kasihnya atas kunjungan Kepala Staf Kepresidenan ke NTB.

"Saya mengucapkan syukur atas kehadiran Bapak Moeldoko di depan para santri, di pondok ini," kata TGH A Taqiuddin.

Ia memaparkan, pondok pesantrennya mengasuh kurang lebih seribu santri yang tinggal di pondok, dan siswa-siswa seputar lingkungan pondok yang jumlahnya juga ribuan.

"Kami melayani pendidikan dari jenjang PAUD sampai dengan SLTA. Termasuk sekitar 100 santri dari NTT," papar TGH Taqiuddin. (Hadi/Kendi Setiawan)