Jafar Sadek dan Empat Kesultanan Maluku
NU Online · Ahad, 12 Juni 2016 | 22:00 WIB
Hal itu dikemukakan Naidah, penulis Sejarah Ternate yang menjabat sebagai Hukum Soasio dari 1859-1864, sebagaimana dikutip M Adnan Amal dalam bukunya Kepulauan Rempah-rempah; Perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250-1950.
Di dalam buku tersebut, yang bersumber kepada Naidah, jafar Sadek tiba di Ternate pada hari Senin tanggal 6 Muharam tahun 643 H. Berbeda dengan Naidah, de Graaf dan Pigeaud menyebutkan bahwa Jafar Sadek sdalah seorang Mesir sebagai duta besar yang dikirim Kesultanan Mesir Dinasti Abasyiyah.
Berbeda dengan dua keterangan itu, sumber Cina mengatakan bahwa Jafar Sadek adalah Ja Tek Su, seorang muslim ahli perkapalan Cina yang menjadi mubaligh Islam di Jawa pada abad ke XV.
Dalam Hikayat Bacan, sebagaimana dikutip M Adnan Amal, Jafar Sadek disebutkan datang tiba ke Maluku dengan tanpa alat apa pun. Dia datang dari laut. Kemudian penduduk mendatangi, mencium dan menyalaminya. Mereka gembira menyambut kedatangan Jafar Sadek. Penduduk kemudian mengaraknya keliling kampung mereka yang bernama Foramdiahi.
Jafar Sadek kemudian memperkenalkan agama Islam. Kemudian seluruh penduduk memeluk agama Islam.
Menurut Sejarah Bacan, dari hasil perkawinan dengan perempuan penduduk setempat, Jafar Sadek mendapatkan empat anak laki-laki dan empat anak perempuan. Empat anak laki-laki tersebut empat kerajaan Islam, yaitu Jailolo, Tidore, Ternate, dan Bacan. Kerajaan yang di kemudian hari menjadi benteng Islam dan tanah air dari penjajahan bangsa-bangsa Barat. (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
3
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
4
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
Terkini
Lihat Semua