Nasional EKSPEDISI ISLAM NUSANTARA (68)

Jafar Sadek dan Empat Kesultanan Maluku

NU Online  ·  Ahad, 12 Juni 2016 | 22:00 WIB

Jafar Sadek (Ja’far Shadiq) dalam legenda rakyat Maluku dipercayai sebagai leluhur mereka. Ia adalah seorang Arab yang datang ke Maluku yang kemudian menjadi leluhur empat kerajaan Islam, yaitu Jailolo, Tidore, Ternate, dan Bacan.

Hal itu dikemukakan Naidah, penulis Sejarah Ternate yang menjabat sebagai Hukum Soasio dari 1859-1864, sebagaimana dikutip M Adnan Amal dalam bukunya Kepulauan Rempah-rempah; Perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250-1950.

Di dalam buku tersebut, yang bersumber kepada Naidah, jafar Sadek tiba di Ternate pada hari Senin tanggal 6 Muharam tahun 643 H. Berbeda dengan Naidah, de Graaf dan Pigeaud menyebutkan bahwa Jafar Sadek sdalah seorang Mesir sebagai duta besar yang dikirim Kesultanan Mesir Dinasti Abasyiyah.

Berbeda dengan dua keterangan itu, sumber Cina mengatakan bahwa Jafar Sadek adalah Ja Tek Su, seorang muslim ahli perkapalan Cina yang menjadi mubaligh Islam di Jawa pada abad ke XV.

Dalam Hikayat Bacan, sebagaimana dikutip M Adnan Amal, Jafar Sadek disebutkan datang tiba ke Maluku dengan tanpa alat apa pun. Dia datang dari laut. Kemudian penduduk mendatangi, mencium dan menyalaminya. Mereka gembira menyambut kedatangan Jafar Sadek. Penduduk kemudian mengaraknya keliling kampung mereka yang bernama Foramdiahi.

Jafar Sadek kemudian memperkenalkan agama Islam. Kemudian seluruh penduduk memeluk agama Islam.

Menurut Sejarah Bacan, dari hasil perkawinan dengan perempuan penduduk setempat, Jafar Sadek mendapatkan empat anak laki-laki dan empat anak perempuan. Empat anak laki-laki tersebut empat kerajaan Islam, yaitu Jailolo, Tidore, Ternate, dan Bacan. Kerajaan yang di kemudian hari menjadi benteng Islam dan tanah air dari penjajahan bangsa-bangsa Barat. (Abdullah Alawi)