Nasional

Jadi Tuan Rumah, Pesantren Darussa’adah Bangun Aula Muktamar Ke-34 NU

Ahad, 31 Oktober 2021 | 11:45 WIB

Jadi Tuan Rumah, Pesantren Darussa’adah Bangun Aula Muktamar Ke-34 NU

Peletakan batu pertama sekaligus doa bersama dilakukan dan diimami oleh KH Muhsin Abdillah. (Foto: Istimewa)

Lampung Tengah, NU Online
Pondok Pesantren Darussa’adah Mojo Agung, Seputih Jaya, Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah akan menjadi tuan rumah pembukaan Muktamar Ke-34 NU. Untuk memastikan kesiapan sarana dan prasarana, pesantren asuhan Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) lampung KH Muhsin Abdillah ini terus berbenah.


Pada Ahad (31/10/2021), Pesantren Darussa’adah memulai pembangunan Aula Muktamar Ke-34 NU di atas tanah seluas 15.000 m3. Peletakan batu pertama sekaligus doa bersama dilakukan dan diimami oleh KH Muhsin Abdillah. Aula ini menurut H. Hisyamuddin (Gus Hisyam) yang merupakan putra KH Muhsin Abdillah, akan menjadi tempat pembukaan Muktamar.


“Aula Muktamar NU ini akan menjadi saksi sejarah, sekaligus tempat pelaksanaan utama. Luas lahan Aula Muktamar NU adalah 15.000 m3,” kata Gus Hisyam yang juga Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyyah (RMI) NU Lampung ini dilansir dari NUO Lampung.

 

 

Sementara Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lampung Tengah, KH Imam Suhadi, yang hadir pada acara tersebut mengajak seluruh masyarakat, khususnya warga NU untuk menyukseskan Muktamar Ke-34 NU yang akan diselenggarakan pada 23-25 Desember 2021 mendatang.


“Muktamar Ke-34 NU di Lampung akan dihadiri utusan dari 34 provinsi, 514 kabupaten/kota, dan utusan dari Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU,” katanya.


Sebelumnya pada Jumat (29/10/2021) sejumlah Panitia Pusat Muktamar kembali mengunjungi beberapa titik lokasi yang akan di jadikan arena kegiatan sekaligus memastikan kesiapannya. Tim yang terdiri dari Steering Committee (SC) dan Organizing Committe (OC) ini juga mengunjungi komplek Pesantren Darussa'adah.


Ketua Panitia Pelaksana Muktamar ke-34 NU KH Imam Aziz mengatakan, pembukaan forum musyawarah tertinggi di NU ini ini akan dilangsungkan secara terbatas dan menggunakan metode hybrid. Sebagian peserta muktamar atau muktamirin bakal mengikuti pembukaan secara daring dari lokasi yang berbeda, yakni di UIN Raden Intan Lampung dan Universitas Malahayati di Kota Bandar Lampung.


“Karena pasti tidak masuk akal kalau pembukaan (secara) luring,” katanya.


Editor: Muhammad Faizin