Itjen Kemenag Ambil Langkah Pengawasan Efektif dan Berdampak 

Jakarta, NU Online
Inspektorat Jenderal Kementerian Agama (Itjen Kemenag) melakukan sejumlah langkah strategis untuk mengawasi kinerja satuan kerja dan pegawai, serta pengelolaan di Kemenag.

Hal itu disampaikan Irjen Kemenag Khairunas saat Ngobrol Bareng Media bertajuk "Pengawasan Berdampak Itjen Kemenag RI" di Kantor Inspektorat Jenderal Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (28/5/2025).

Ia menyampaikan bahwa pengawasan itu mencakup luas 4768 satker hingga 10 ribu satker jika meliputi KUA; 259 ribu pegawai dan akan mencapai 350 ribu ASN Kemenag pada tahun 2025 ini; serta anggaran yang mencapai 76 triliun dan aset Kemenag berjumlah 124 triliun.

Ia bertekad melakukan pengawasan efektif dan berdampak. Sebab, pengawasan harus memiliki nilai tambah kinerja organisasi. 

 

"Tugas memberikan solusi masukan terkait perbaikan bagaimana tata kelola efektif efisiensi dan kinerja," ujarnya.

Tidak hanya itu, ia juga melakukan langkah kolaboratif dengan berbagai pihak. Sebab, pengawasan tidak bisa berjalan sendiri melainkan perlu mitra kerja.

"Kami bermitra dengan satker," kata pria yang berkarier sejak muda sebagai auditor itu.

Peran pengawasan bisa dilakukan melalui audit, review, pemantauan, pendampingan, evaluasi, dan pengawasan lainnya.

Tidak berhenti di sana. Hal tersebut dilakukan dengan keberlanjutan. Karenanya, ia mendorong prinsip keberlanjutan dengan inovasi dan konsistensi. 

"Itu diperlukan strategi teknologi informasi untuk menunjang pengawasan ini," kata pria kelahiran Sumatera Barat itu.

Irjen Khairunas meyakini langkah tersebut dapat memberikan dampak bagi manajemen, yaitu pegawai dan satker di lingkungan internal Kemenag.

Pihaknya juga bakal memberikan peringatan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pelanggaran. Jika tidak ada perbaikan, ia perlu melakukan penindakan terukur kepada pihak-pihak tersebut.

Dalam kesempatan itu, Khairunas juga menyampaikan progres pengawasan pelaksanaan haji. Dalam hal ini, Itjen telah mengawasi sejak Januari 2025 dengan memantau pemondokan dan lainnya sebelum dan saat pelaksanaan haji, mulai dari proses pemondokan, transportasi, hingga katering bagi jamaah.

Dalam hal ini, Itjen Kemenag menurunkan 17 pengawas meliputi 14 auditor dan tiga pimpinan.