Nasional

IPNU Harus Tingkatkan Literasi Digital dan Numerikal

Ahad, 20 Oktober 2019 | 04:15 WIB

IPNU Harus Tingkatkan Literasi Digital dan Numerikal

Hasan Chabibie menerima cenderamata dari Ketua Umum PP IPNU Aswandi Jailani usai Ngaji Riset di Pondok Pesantren Minhadlul Ulum, Pesawaran, Lampung, Sabtu (19/10). (Foto: NU Online/Syakir NF).

Lampung, NU Online
Indonesia akhir-akhir ini didera berbagai konflik. Hal itu tak lepas dari rendahnya literasi digital. Terlebih skor Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia berada pada posisi ke-62 dari 70 negara. Hal itu juga disebabkan literasi numerikal yang sulit.
 
Hasan Chabibie, Kepala Bidang Jaringan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), mengingatkan hal tersebut kepada kader-kader IPNU se-Indonesia saat Ngaji Riset pada Konferensi Besar (Konbes) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di Pondok Pesantren Minhadlul Ulum, Pesawaran, Lampung, Sabtu (19/10).
 
Hal ini penting disampaikan mengingat tren literasi tahun depan pada literasi digit dan numerikal. "Salah satu yang hari ini tren juga dunia literasi. Dan tahun depan 2020, ada dua literasi yang digenjot habis, yakni literasi digital dan literasi numerikal," katanya.
 
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa keunggulan dua literasi tersebut menjadi salah satu kualifikasi pengembangan manusia. Karenanya, butuh penggerak peningkatan kualitas. "Semua yang bergerak di bidang pendidikan yang menjadi permasalahan pendidikan adalah bagaimana bisa meningkatkan kualitas adik-adik kita," ujarnya.
 
Pasalnya, menurut pria yang pernah menjabat sebagai ketua Pimpinan Wilayah IPNU Jawa Tengah itu, beberapa tahun mendatang pelajar bakal menghadapi bonus demografi. "Karena nanti kita akan menghadapi bonus demografi, kita menghadapi tidak mampu memprediksi teknologi seperti apa di masa akan datang," jelasnya.
 
Menurutnya, jika tanpa persiapan yang matang, sama saja kita mendorong adik kita tanpa bekal. Padahal, pelajar dan santri kita membutuhkan hal tersebut agar dapat memiliki keterampilan dan akselerasi secara maksimal.
 
Oleh karena itu, ia mendorong kepada IPNU agar dalam satu periode tiga tahun ke depan dapat melahirkan suatu produk digital yang bisa menjawab kebutuhan santri dan pelajar mengingat dampak manfaatnya yang cukup banyak.
 
"Kalau bisa menciptakan satu digital product dan bermanfaat itu luar biasa. Tapi itu manfaat betul. Entah apa nanti bentuknya. Tapi yang jelas dalam satu periode harus ada," pungkasnya.
 
Ngaji ini diikuti oleh para peserta Konbes dan Rakernas IPNU dari seluruh wilayah Indonesia. Hadir pula kader-kader IPNU dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dari wilayah Lampung.
 
Pewarta: Syakir NF
Editor : Muhammad Faizin