Jember, NU Online
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Jember akan meningkatkan kapasitas petani agar punya kemampuan dalam mengembangkan pupuk dan pertaniannya. Beberapa program yang menjadi prioritas dalam lima tahun kedepan, diantaranya adalah pelatihan pembutan pakan ternak, program penggemukan domba, dan Ngaji Tani.
Hal tesebut terungkap saat PC LPPNU Jember menghelat rapat koordinasi di kantor PT Benih Citra Asia (BCA), Jalan Curah Udang, Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (19/10).
Menurut penasehat PC LPPNU Jember, H Slamet Sulistiyono, pelatihan pembuatan pakan ternak dan penggemukan domba, sangat prospektif. Dengan pelatihan itu, peserta mempunyai keterampilan untuk membuat pakan ternak, minimal untuk konsumsi peternak lokal.
“Bahan baku kita banyak. Jagung banyak sekali,” ujarnya.
Sedangkan penggemukan domba, juga tak kalah prospektifnya. Petani, khususnya yang berdomisili di desa cukup piawai untuk memelihara domba dan menggemukkannya. Apalagi rumput sebagai makanan utama domba, melimpah ruah. Tinggal perawatannya.
“Nanti dalam jangka sekian bulan, domba yang gemuk sudah bisa dijual, namun sharingnya seperti apa, masih akan kita bahas,” jelas H Slamet.
Yang menarik adalah Ngai Tani. Program ini adalah semacam pencerahan bagi petani. Pengurus LPPNU secara berkala akan turba ke petani dengan agenda yasinan, dan penjelasan seputar informasi dan perkembangan pertanian agar petani bisa memahami teknologi budidaya tanaman, terutama dalam pengedalian hama dan penyakit.
“Kalau budidaya atau cara menanam, petani relatif tahu karena mereka memang petani. Tapi untuk soal pengendalian hama, mungkin perlu diberi pemahaman,” ucap H Slamet yang juga Presiden Komisaris PT BCA itu .
Selain itu, program kemitraan dengan petani akan dilanjutkan, baik kemitraan tanaman jagung maupun holtikultura. Selama ini, kata H Slamet, kemitraan sudah terjadi dengan sejumlah warga dan pengurus NU. Hal itu akan ditingkatkan agar lebih merata. Sebab keuntungan program kemitraan memang lebih nyata, tanpa harus dibayang-bayangi oleh kerugian.
“Kenapa kemintraan lebih untung, karena harga ditetapkan di depan, dan itu tidak akan berubah hingga panen selesai. Sehingga meski harga jagung misalnya turun, kami membeli jagung mitra, tetap mahal sesuai dengan kontrak di awal,” urainya.
Kontributor: Aryudi AR
Editor: Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua