Nasional

HIPSI Sebarkan Virus Kewirausahaan di Bangkalan

NU Online  ·  Ahad, 9 Juni 2013 | 05:34 WIB

Surabaya, NU Online
Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) semakin dirasakan kehadirannya di tengah komunitas pesantren. Sejumlah kegiatan diselenggarakan dalam bentuk massal, diantaranya senam yang melibatkan puluhan ribu santri.
<>
Setelah kegiatan senam sepuluh ribu santri di Pasuruan, Jombang dan Jember, kini tiba giliran Bangkalan Madura.Seperti kegiatan serupa di kota sebelumnya, kegiatan ini nantinya akan diikuti para santri dan pelajar dari sejumlah pesantren ternama di Bangkalan. 

“Kegiatan akan diawali dengan road show seminar kewirausahaan di lima pesantren legendaris di Bangkalan,” kata Mohammad Ghozali kepada NU Online (8/6). 

Selama kegiatan yang akan berlangsung dari tanggal 12 hingga 15 Juni, para santri akan diberikan gambaran tentang tantangan dunia usaha yang kini semakin sengit. Demikian juga, para santri akan diberikan pelatihan dan sejumlah kesempatan yang dapat ditindaklanjuti pada saat mereka berada di pesantren dan ketika pulang kelak.

“Prinsipnya lewat HIPSI ini kita ingin menampung serta memberikan sejumlah kiat dan berbagai pengalaman kepada calon pengusaha dari pesantren ini,” katanya. 

Peluang ini semakin terbuka lebar lantaran para kiai pengasuh dan sejumlah ustadz juga berkenan untuk memberikan kemudahan atas kegiatan ini.

“Kiprah para kiai pengasuh dan sejumlah ustadz di beberapa pesantren yang berkenan untuk menjadi tuan rumah pada kegiatan ini menjadi suplemen penguat bagi cita-cita kami yang ingin melahirkan sejuta pengusaha,” tandasnya.

Oleh karena itu, Ghozali sangat berterimakasih kepada sejumlah pihak yang dengan sangat terbuka memberikan kemudahan atas akan diselenggarakannya kegiatan ini.

“Puncaknya adalah diselenggarakannya senam yang diikuti sejumlah lembaga pendidikan dan pesantren pada hari Ahad (16/6) di Alun-alun kota Bangkalan,” katanya. 

Senam menjadi kegiatan penutup yang membawa pesan akan pentingnya semangat kewirausahaan yang diimbangi dengan kesehatan fisik dan kejiwaan. 

“Dengan perpaduan antara sehat jasmani dan rohani serta tercukupinya kebutuhan para santri, kita yakin kiprah mereka akan sangat dihargai di komunitasnya,” terangnya.

Ghozali sangat berharap pada waktu yang tidak akan lama, akan terhimpun para saudagar santri sebagaimana menjadi embrio dari berdirinya Nahdlatul Ulama atau NU.


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Syaifullah