Nasional

Hindari Provokasi, Tokoh Ormas Islam Harus Beri Pemahaman ke Masyarakat

NU Online  ·  Jumat, 2 November 2018 | 15:20 WIB

Hindari Provokasi, Tokoh Ormas Islam Harus Beri Pemahaman ke Masyarakat

Aksi demonstrasi sering dipicu oleh isu agama (foto: bbc)

Jakarta, NU Online
Akademisi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah A Bakir Ihsan berharap organisasi-organisasi keislaman seperti NU dan Muhammadiyah yang mempunyai komitmen kebangsaan untuk aktif memberikan pemahamaan kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi terkait dengan isu-isu agama.

"Jadi di masyarakat kan ada simpul-simpul yang salah satunya ada NU, ada Muhammadiyah dan ada juga ormas lainnya. Sebenarnya simpul-simpul ini menjadi jalan efektif memberikan pemahaman kepada masyarakat," kata Ihsan, Kamis (1/11) malam.

Ia mencontohkan, bagaimana tokoh-tokoh ormas seharusnya menjelaskan kepada masyarakat tentang polemik pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) apakah bendera itu bagian dari agama atau bukan.

"Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang substantif.  Mana yang agama, mana yang bukan, mana yang betul-betul substansi Islam dan mana yang simbolisasi Islam," ucapnya.

Pemberian pemahaman yang benar terkait dengan sikap keberagaman ini, sambung Ihsan, memerlukan proses yang panjang sehingga harus dilakukan secara terus-menerus dan tidak hanya bereaksi terhadap satu kasus saja

"Ini perlu pemahaman yang intens, tidak reaktif terhadap satu kasus. Perlu penyadaran budaya, nilai-nilai dengan proses yang panjang dan itu hanya bisa dilakukan oleh civil society semacam NU dan Muhammadiyah," ucapnya.

Apalagi, sambung Ihsan, sekarang memasuki tahun politik yang segala hal bisa dipakai untuk beragam kepentingan sebuah kelompok, termasuk kepentingan partai politik. Sehingga, sudah seharusnya tokoh- tokoh-tokoh ormas Islam bersinergi untuk memainkan perannya dalam memberikan pemahaman yang benar kepada msyarakat. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)