Hilal Awal Tahun Belum Terlihat, 1 Muharram Jumat
NU Online · Kamis, 15 November 2012 | 00:45 WIB
Jakarta, NU Online
Rukyatul Hilal yang dilaksanakan oleh Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama di berbagai daerah di Indonesia untuk penentuan awal tahun Hijriyah 1434 dinyatakan tidak berhasil melihat hilal atau bulan sabit.
<>
Tak satupun pelaksana rukyat pada Rabu (14/11) petang kemarin bertepatan dengan 29 Dzulhijjah 1433 H melihat hilal.
Ketua Lajnah Falakiyah PBNU KH A. Ghazali Masroeri menyatakan, rukyat kali ini terhalang faktor cuaca. Beberapa daerah dilaporkan mendung, bahkan sebagian hujan.
“Maka awal Muharram 1434 H jatuh pada malam Jum’at, 16 November 2012 atas dasar istikmal,” kata Kiai Ghazali kepada NU Online di Jakarta, Rabu malam. Istikmal dalam hal ini adalah openyempurnaan bulan Dzulhijjah menjadi 30 hari karena hilal tak terlihat.
Dalam almanak NU yang diterbitkan Lajnah Falakiyah, posisi hilal sebenarnya sudah sangat memungkinkan untuk dilihat. Ijtima’ awal bulan atau konjungsi sudah terjadi pada Rabu pukul 05.03 WIB. Pada saat dilakukan rukyat, tinggi hilal sudah mencapai ketinggian lebih dari 6 derajat di atas ufuk.
Informasi yang diperoleh NU Online, selain karena kendala cuaca, saat dilakukan rukyatul hilal kemarin posisi hilal tidak terlalu bagus dan sulit terlihat karena jaraknya terlalu dekat dengan matahari.
Penulis: A. Khoirul Anam
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
4
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
Terkini
Lihat Semua