Nasional

Hadapi Virus Corona, PBNU Instruksikan Baca Shalawat Thibbil Qulub

Rab, 12 Februari 2020 | 00:30 WIB

Hadapi Virus Corona, PBNU Instruksikan Baca Shalawat Thibbil Qulub

Contoh bacaan shalawat thibbil qulub. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menginstruksikan semua pengurus wilayah, cabang, lembaga, badan otonom dan pesantren di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membacakan shalawat thibbil qulub. Perintah tersebut sebagai respons mewabahnya virus Corona di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan sejumlah negara pada dua bulan terakhir dan sampai saat ini belum teratasi secara maksimal. 
 
Surat yang diundangkan tertanggal 16 Jumadil Akhir atau 10 Februari 2020 tersebut tertuang dalam surat bernomor 3905/C/.I.34/02/2020 disertakan tanda tangan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib Aam KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Sekretaris Jendral PBNU H Helmy Faisal Zaini. 
 
“PBNU menyampaikan prihatin atas adanya musibah merebaknya wabah virus Corona yang melanda saudara-saudara kita di RRT dan beberapa negara lainnya. Berkaitan dengan bencana tersebut, PBNU menginstruksikan kepada seluruh pengurus wilayah, cabang, lembaga, banom dan pesantren di semua tingkatan agar membacaan shalawat thibbil qulub,” tulis surat PBNU yang diterima NU Online, Selasa (11/2). 
 
PBNU berharap wabah virus Corona segera teratasi terkhsus untuk bangsa Indonesia, mudah-mudahan tidak terdampak dari wabah yang mengancam nyawa umat manusia tersebut. 
 
“Mari bersama kita membaca shalawat thibbil qulub untuk keselamatan kita semua dari segala penyakit dan wabah termasuk wabah Corona,” timpal PBNU dalam keterangan yang disebarkan di twitter resminya. 
 
Seperti diketahui, sejak akhir Desember 2019 lalu, masyarakat dunia dihebohkan dengan kemunculan virus Corona. Salah satu gejala virus tersebut adalah radang tenggorokan dan sesak nafas. 
 
Ribuan korban sudah melayang akibat merebaknya virus mematikan itu, bukan hanya di China. Beberapa negara terdampak virus corona, antara lain Jepang, Hongkong, Singapore, Malaysia dan Thailand. 
 
 
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Ibnu Nawawi