LK PBNU Bincang Tantangan Penyebaran Virus Corona di Indonesia
NU Online · Selasa, 11 Februari 2020 | 08:50 WIB

Di saat-saat negara sibuk terkait virus corona, Indonesia dalam keadaan santai-santai saja. Apakah karena kurangnya alat pendeteksi virus yang canggih atau karena memang benar tidak ada orang yang terkena virus corona. (Foto: NU Online/Rahman Ahdori)
Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
Ketua LK PBNU Hiysam Said Budairi mengatakan, tiga bulan terakhir dunia digemparkan dengan wabah virus corona. Paniknya sejumlah negara merespon penyakit berbahaya tersebut juga dimaanfatkan oknum untuk menyebarkan kabar bohong sehingga terjadi kabar simpang siur di masyarakat dan menyebabkan keresahan yang berlebihan.
Menurut dia, diskusi sengaja digelar untuk mengkaji secara gamblang apa penyebab munculnya virus corona dan bagaimana cara menanggulanginya. Sebab, di beberapa negara virus corona membuat wabah yang mengancam nyawa manusia.
"Diskusi ini untuk mengkaji secara gamblang dan jelas apa sebenarnya yang terjadi. Dan bagaimana cara menanggulanginya, tapi kalau sebenarnya apabila menjaga diri kita penyakit menular tidak akan bahaya bagi orang lain," katanya saat sambutan.
Di tempat yang sama, Sekretaris Jendral PBNU H Helmy Faisal Zaini mengatakan, di saat-saat negara sibuk terkait virus corona, Indonesia dalam keadaan santai-santai saja. Dia mempertanyakan apakah karena kurangnya alat pendeteksi virus yang canggih atau karena memang benar tidak ada orang yang terkena virus corona.
"Saya pernah risau soal informasi ketika Walikota Wuhan mengumumkan keadaan luar biasa wabah virus corona, satu bulan sebelum Imlek biasanya mereka bepergian. Menurut informsi yang saya terima 5 juta orang pergi ke luar China di antaranya ke Jerman dan Jepang dan ini yang kata banyak ahli situasi yang dikhwatirkan virus mewabah ke seluruh Dunia," tuturnya.
Ia menambahkan, Singapura dengan teknologi canggihnya telah mengumumkan Siaga 1. Sementara Indonesia masih menyatakan aman dari virus Corona.
"Apakah karena kurang canggih atau memang tak ada, semoga memang tak ada dan kita dalam keadaan sehat semua," tutupnya.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua