Nasional

Gus Yaqut Apresiasi Aksi Kemanusiaan Ansor-Banser Bantu Pemakaman Jenazah Covid-19

Ahad, 15 Agustus 2021 | 16:45 WIB

Gus Yaqut Apresiasi Aksi Kemanusiaan Ansor-Banser Bantu Pemakaman Jenazah Covid-19

Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Kabupaten Sleman Yogyakarta ikut serta terjun menjadi relawan pemakaman jenazah. (Foto: NU Online/Joko)

Jakarta, NU Online
Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI ) H Yaqut Cholil Qoumas, mengapresiasi sekaligus bangga terhadap para anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang terlibat dalam aksi kemanusiaan membantu pemakaman warga terdampak  Covid-19 di sejumlah wilayah di Indonesia.

 

Apresiasi itu, ia sampaikan dalam unggahan akun Facebook miliknya dengan menyertakan beberapa gambar relawan kemanusiaan yang tengah berjibaku memakamkan jenazah Covid-19 hingga larut malam, Ahad (15/8). “Sahabat-sahabatku ini tanpa mengenal lelah, apalagi latar belakang jenazah. Demi kemanusiaan mereka rela melakukan apa saja,” kata Gus Yaqut begitu sapaan akrabnya.

 

Gus Yaqut mengaku bangga dan respek terhadap ketulusan para anggota Ansor-Banser itu. “Sebagai Ketua Umum GP Ansor dan Panglima Banser, tentu saya berbangga dan menaruh hormat setinggi-tingginya kepada para kader ini,” imbuh dia.

 

Aksi anggota Ansor-Banser yang dilakukan di sejumlah daerah itu tak pelak mengundang banyak perhatian, termasuk media mancanegara, seperti The New York Times dan Gettyimages.com yang turut membagikan puluhan gambar aksi kemanusiaan tersebut dan tautan beritanya dilampirkan dalam unggahan Gus Yaqut.

 

Sementara itu, The New York Times melaporkan, di Indonesia, angka kematian anak akibat Covid-19 cukup mengkhawatirkan dengan peningkatan jumlah kasus yang mencolok sejak bulan Juni. Sejumlah penelitian menyebutkan, varian-varian baru virus Covid-19 memiliki daya penularan lebih tinggi dibanding virus Covid-19 yang datang sebelumnya.

 

Varian Delta asal India dinyatakan sebagai paling berbahaya diantara keempat varian baru lainnya, dengan daya tular 97 persen lebih tinggi. “Wabah ini telah menewaskan setidaknya 1,245 anak di Indonesia dan lonjakan terbesar baru-baru ini telah terjadi di antara anak-anak di bawah satu tahun,” kata Ketua Umum Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Aman Bhakti Pulungan.

 

Para peneliti mengungkapkan, meningkatnya jumlah kematian anak-anak akibat Covid-19 di Indonesia juga disebabkan oleh riwayat penyakit komorbid anak dan kurangnya asupan gizi.

 

Menurut World Health Organization (WHO), hampir 6 persen anak di Indonesia yang terpapar Covid-19 adalah anak-anak penderita Tuberkulosis. Di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, memiliki beban Tuberkulosis yang paling berat di dunia, mencakup 44 persen kasus baru secara global pada 2019 lalu. Asia Tenggara juga memiliki beberapa tingkat Talasemia tertinggi di dunia, suatu kelainan genetik yang menghambat darah untuk mengangkut oksigen, dan turut menyebabkan kematian beberapa anak.

 

Kontributor: Syifa Arrahmah
Editor: Aiz Luthfi