Gus Nuril: Gus Dur, Shalahuddin Al-Ayyubi dari Indonesia
NU Online · Senin, 29 Desember 2014 | 00:01 WIB
Jeddah, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Soko Tunggal, Semarang, Jawa Tengah, DR. KH. Nuril Arifin berpendapat ada kesamaan antara Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid dengan pahlawan dunia, Shalahuddin Al-Ayyubi.
<>
Menurut kiai yang akrab disapa Gus Nuril ini, perang Salib yang berlangsung selama kurang lebih 500 tahun terhenti karena diplomasi moral Salahuddin Al-Ayyubi ketika pasukannya berhadapan dengan pasukan Kristen di bawah komando Richard The Lion Heart untuk memperebutkan Kota Jerusalem.
“Di tengah pertempuran Salahuddin mendengar Richard jatuh sakit. Apa yang terjadi? Salahuddin justru mengirim dokter ke Richard untuk upaya kesembuhannya,” ceritanya saat menjadi pembicara di acara tahlil akbar dalam rangka Haul ke-5 Gus Dur dan Peringatan Maulid Nabi yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Istimewa Gerakan Pemuda Ansor Arab Saudi di Masjid Indonesia Jeddah (MIJ), Kota Jeddah, Arab Saudi, Jumat (26/12/).
Gus Nuril mengatakan, Salahuddin Al-Ayyubi adalah Tokoh Perdamaian Dunia yang hidup di abad ke-12. Ia disegani di dunia Timur karena kehebatan strategi perangnya yang berhasil merebut Kota Jerusalem, dan disegani dunia Barat karena sikap toleransi keberagamaannya yang tinggi.
Di bawah kekuasaanya, lanjut kiai berambut gondrong ini, umat Kristen diizinkan berziarah ke Jerusalem. Kisah antara Salahuddin dan Richard dicatat sejarawan sebagai peristiwa monumental yang menjadi titik balik hubungan antara umat Islam dan Kristen yang sebelumnya diwarnai ketegangan.
“Jika golongan Kristen ekstrem kiri dihadapkan dengan Islam ekstrem kanan maka selamanya dunia tidak akan berhenti berperang. Oleh karenanya, Gus Dur menempatkan posisinya di tengah dunia dengan membawa ‘isme’ yang bernama Islam ala Indonesia, Islam yang rahmatan lil alamin. Islam yang pernah ditebarkan oleh Salahuddin Al-Ayyubi,” tutur Gus Nuril.
Di akhir ceramah, Gus Nuril memberi pesan kepada tamu yang hadir, “Di manapun kalian berada kalian adalah agen-agen Indonesia yang harus siap menebarkan Islam ala Indonesia. Tebarkan Islam rahmatan lil alamin di muka bumi. Addinu an-nasihat (Agama adalah Nasehat), sampaikan agama dengan nasihat. Tampilkan Islam yang ramah.” (Ridho El-Qudsy/Mahbib)
Terpopuler
1
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
2
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
3
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
4
Mahfud MD Ungkap Ketimpangan Struktural Indonesia
5
Gus Yahya: Di Tengah Ketidakpastian Global, Indonesia Harus Bertahan dan Berkontribusi bagi Dunia
6
Demo ODOL, Massa Aksi akan Jejerkan 300 Truk dari Kantor Kemenhub hingga Kemenko IPK
Terkini
Lihat Semua