Jakarta, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) menuturkan bahwa memuji kecintaan terhadap sesuatu hendaknya tidak dibarengi dengan merendahkan kecintaan orang lain kepada sesuatu.
Hal itu diungkapkan Gus Mus dalam akun twitter pribadinya bertajuk #TweetJumat, Jumat (13/4). Seperti biasanya, taushiyah singkat tersebut mendapat ribuan respon dari follower-nya yang kini berjumlah 1,82 juta follower.
“Kita boleh memuji kecintaan kita, setinggi langit sekalipun, tapi jangan sampai membandingkan dengan dan merendahkan kecintaan orang lain,” tulis Mustasyar PBNU ini.
Saat berita ini ditulis, tweet tersebut mendapat 2.465 suka, 2.031 retweet, dan 59 balasan atau replay.
“Sangat setuju dengan panjenengan Gus.. Karena semakin lama, semakin banyak orang yg ghuluw dadakan mendekati Tahun,” balasa akun bernama Deni Dwi Kurniawan (@DeNi_D_K).
“Nggih yai. Fokus kepada perbaikan diri dan selalu menghormati orang lain,” respon Muhammad Yasin (@emye82).
"Kulo nderek kiyai NU mawon, sebab nopo kulo nderek kiyai NU? Supados kulo dadi santrine kh hsyim asyari mawon boten lian2ne (Saya ikut kiai NU saja, sebab mengapa saya ikut kiai NU? Supaya saya jadi santrinya KH Hasyim Asy’ari saja bukan lain-lainnya?” ungkap Suyudi (@suyudi33379307). (Fathoni)