Nasional

Gus Ipul: Kita Ingin Melihat Sejarah yang Benar

NU Online  ·  Kamis, 13 Oktober 2016 | 16:09 WIB

Banyuwangi, NU Online
Wakil Gubernur Jawa Timur H. Saifullah Yusuf mengatakan, dunia pernah mencibir dan menyepelekan Indonesia terkait kemerdekaan yang berhasil diraih pada tahun 1945. Dunia menganggap bahwa rakyat Indonesia tidak mungkin bisa mengusir penjajah kalau bukan karena “bantuan” pihak lain.

“Namun setelah peristiwa 10 November di Surabaya, baru mereka sadar bahwa rakyat Indonesia adalah pejuang yang hebat,” katanya saat pelepasan Kirab Resolusi Jihad NU 2016 di lapangan Pondok Pesantren Darussalam, Blok Agung, Banyuwangi, Kamis (13/10).

Menurut Gus Ipul, semangat juang rakyat Indonesia dalam pertempuran 10 November tak bisa dilepaskan dari seruan jihad yang dikumandangkan para ulama.

“Resolusi jihad yang disampaikan oleh Kiai Hasyim Asy’ari, membuat semangat rakyat menggelora untuk mengusir penjajah. Dan setelah itu dunia percaya bahwa rakyat Indonesia hebat,” ucapnya.

Ia menambahkan kecintaan ulama dan santri pada tanah air tak perlu diragukan lagi. Bahkan dalam lintasan sejarah peran mereka bisa disaksikan secara terang-benderang. Namun ada yang berusaha mengaburkan peran tersebut.

“Nah, Kirab Resolusi Jihad ini salah satu tujuannya adalah agar kita bisa melihat sejarah dengan benar,” jelasnya.

Besarnya peran ulama dan santri juga diungkapkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Menurutnya, hari santri nasional merupakann pengakuan pemerintah betapa besarnya peran umat Islam, khususnya santri.

Oleh karena itu, ia berharap agar santri tak perlu minder dalam memposisikan diri di tengah-tengah masyarakat.

“Sebelum kita (santri) diakui saja, sudah hebat perannya. Apalagi saat ini dan ke depan,” terangnya.

Sedangkan Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, Blok Agung, Banyuwangi KH Hisyam Syafaat menyatakan, peran santri dan pesantren tidak dalam perjalanan perjalanan bangsa, tapi sekarang dan kedepan, kehadiran sumbangsih santri tetap dibutuhkan.

“Santri harus tetap di depan dalam melayani kepentingan umat,” jelasnya.

Selain Gus Ipul dan Azwar Anas, sejumlah kiai dan tokoh penting hadir dalam acara tersebut. Gus Ipul berkenan melepas kirab. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)