Nasional

Guru PAI Panglima Kurikulum 2013

NU Online  ·  Kamis, 6 Maret 2014 | 05:02 WIB

Semarang, NU Online
Guru pendidikan agama Islam (PAI) dalam kurikulum 2013 memainkan peran strategis, karena semua mata pelajaran harus mengaitkan kompetensi inti religius. Kalau tidak ada pendampingan, khawatirnya arahnya tidak jelas. Hal inilah peranan guru PAI dalam pembelajaran di madrasah dan sekolah. Sehingga guru PAI dalam kurikulum yang baru ini adalah panglimanya.   
<>
Demikian diungkapkan Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jateng H Agus Sofwan Hadi SH dalam pembukaan Penataran Guru Agama Islam MTs dan MA di Lingkungan Pendidikan Ma’arif NU se-Jateng di Pusdiklat BKK di Jalan Supriyadi, baru-baru ini.

Kurikulum 2013, menurut Agus berbeda dari kurikulum lama. Untuk itu, guru Pendidikan Agama Islam (PAI), harus diberi materi pembelajaran mata pelajaran lain dan diselaraskan, agar mereka mampu melakukan tugasnya dengan baik.

”Kurikulum sebelumnya kebanyakan hanya membahas teori dan sedikit praktik, sedangkan Kurikulum 2013 ini lebih banyak materi praktik sedikit teori. Guru yang menyampaikan meteri harus langsung memberikan contoh,” tegasnya.

Integrasi

Menurut Agus, dengan kegiatan itu, guru PAI dapat mengintegrasikan dengan seluruh mata pelajaran yang ada. Ketika Mata Pelajaran Fisika membahas materi tentang alam semesta maka guru PAI mengingatkan kepada sebuah dalil naqli dalam Alquran yang membahas tentang terbentuknya alam.

Dia menginginkan hal tersebut dilakukan berjenjang dimulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI)/ Sekolah Dasar (SD) sampai Madrasah Aliyah (MA)/Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dia juga menginginkan agar para pelajar tidak sekadar menghafalkan materi yang diberikan tapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

”Diharapkan nanti jika masuk ke MA maka pembahasan esensi agama lebih dalam lagi karena agama adalah fondasi terpenting untuk membentuk suatu karakter bangsa yang beradab,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng Dr Abu Hafsin PhD berharap penataran itu memberikan manfaat bagi guru PAI di lingkungan lembaga pendidikan Ma’arif NU Jawa Tengah. Hal senada juga dikatakan oleh Kepala Biro Bina Mental Setda Propinsi Jateng Drs Rudy Apriyanto MSi.

Menurut Rudy, materi Pendidikan Agama Islam di madrasah sangat penting bagi pelajar sebagai tumpuan untuk membentuk karakter. Hal tersebut juga terbukti efektif untuk membentengi anak muda dari pergaulan bebas dan kemajuan zaman. (Hery Nugroho/Mahbib)