Nasional

Gubernur Sulteng Hibahkan Tanah 5 Hektar untuk Bangun UNU

Sel, 7 Desember 2021 | 05:30 WIB

Gubernur Sulteng Hibahkan Tanah 5 Hektar untuk Bangun UNU

Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj (kanan) memegang sertifikat tanah hibah dari Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura (kiri), Senin (6/12/2021). Tanah tersebut diproyeksikan untuk pembangunan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU). (Foto: NU Online/M Syakir Niamilah)

Jakarta, NU Online
Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura bersama Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulteng KH Lukman S Thahir melakukan kunjungan ke Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Senin (6/12/2021). Rombongan diterima Ketum PBNU, KH Said Aqil Siroj.

 

Kunjungan tersebut dalam rangka menyampaikan pemberian hibah tanah dari Gubernur ke PWNU Sulteng seluas lima hektar untuk pembangunan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sulteng. Tanah itu berlokasi di Kelurahan Kawatuna, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. 

 

"Saya sudah carikan tanah lima hektar untuk pembangunan kampus Nahdlatul Ulama. Ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sana," kata Gubernur Rusdy kepada Kiai Said. 

 

Gubernur Rusdy mengaku memiliki kedekatan dengan NU. Sebab ia memiliki banyak saudara yang berkiprah NU seperti Muslimat dan Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi). 

 

"Saya punya kakak itu ada yang menjadi pengurus Muslimat dan Lesbumi. Itu waktu saya masih kecil,” katanya. 

 

Kiai Said mengapresiasi pemberian hibah tanah yang akan dibangun menjadi kampus NU itu. Ia mengharapkan agar kelak perguruan tinggi NU di Sulteng menjadi momentum untuk melakukan pemerataan intelektual dan pendidikan. 

 

“Pendidikan kita masih ada gap (jarak pemisah) antara Jakarta dengan di daerah-daerah. Semoga dengan adanya kampus UNU di Sulteng bisa ada pemerataan intelektual dan pendidikan di Indonesia,” kata Kiai Said kepada Gubernur Rusdy. 

 

Pengasuh Pesantren Luhur Al Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan itu kemudian mengutip QS Adz-Dzariyat ayat 19. Dalam pemaknaannya, Kiai Said mempersilakan warga NU untuk menjadi orang kaya tetapi harus memberikan jaminan kehidupan kepada masyarakat yang tidak mampu secara finansial. 

 

"Jadi silakan kamu kaya, tapi jangan lupa bahwa di dalam hartamu itu ada miliknya orang-orang miskin," tegas kiai kelahiran Cirebon, Jawa Barat, 68 tahun lalu itu. 

 

Sementara itu, Ketua PWNU Sulteng KH Lukman S Thahir menyatakan bahwa pemberian tanah hibah ini merupakan jawaban atas kerinduannya ingin memiliki kampus NU di sana. Ditambah ia mengakui bahwa Gubernur Rusdy adalah sosok yang peduli pada pendidikan. 

 

“Ini salah satu keberpihakan sih sebenarnya dari pak gubernur (kepada NU),” kata Kiai Lukman. 

 

Ia menjelaskan, PWNU bersama Pemerintah Provinsi Sulteng baru akan memulai pembangunan dari awal. Kiai Lukman berharap, Gubernur Rusdy tidak hanya memberikan hibah tanah tetapi juga membantu pembangunan dengan melakukan pengadaan anggarannya. 

 

Namun, Kiai Lukman pun tidak merasa risau karena Ketua Pembangunan UNU Sulteng adalah salah seorang Tim Ahli Gubernur Sulteng yakni Ronny Tanusaputra. Menurutnya, inilah yang menjadi bukti dari keberpihakan itu. 

 

“Sebenarnya beliau (Gubernur Sulteng) sudah lama merencanakan untuk membantu NU (membangun perguruan tinggi). Alhamdulillah sekarang beliau bisa memberikan lima hektar. Jika memungkinkan nanti juga kita akan membangun kantor NU di sana, biar berdampingan,” katanya. 
 
 

Usai pertemuan itu, Kiai Said sebagai pihak yang mengetahui diminta untuk menandatangani SK PWNU tentang Susunan Panitia Pembangunan Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tengah.

 

Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan