Nasional

Doa untuk Korban Kecelakaan Sriwijaya SJ 182 Bukti Adanya Amal Baik

Ahad, 10 Januari 2021 | 22:30 WIB

Doa untuk Korban Kecelakaan Sriwijaya SJ 182 Bukti Adanya Amal Baik

Wakil Ketua LDNU Kiai Misbahul Munir mengatakan peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182 merupakan musibah. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online

Wakil Ketua Lembaga Dakwah PBNU, KH Misbahul Munir menjelaskan bahwa adanya tahlil bersama untuk mendoakan korban kecelakaan pesawat Sriwijaya SJ 182 adalah bukti adanya buah amal baik para korban semasa hidupnya. 


"Seandainya mereka bukan orang baik niscaya kita malas (mendoakan dan tahlil). Entah apa yang menyebabkan kita tidak mau peduli kepada mereka," kata Kiai Misbahul Munir Istighotsah dan Tahlil untuk korban pesawat Sriwijaya SJ182, Ahad (10/1) malam

 

KH Misbahul Munir menjelaskan bahwa hal tersebut telah disebutkan dalam Surah An-Najm ayat 39, "Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya."

 
Pengisi acara Sahur Time KompasTV itu pun meminta peserta iztighotsah virtual dan masyarakat luas untuk membacakan Surah Al-Fatihah, Yasin, dan Tahlil untuk para korban. Menurutnya, hal tersebut sangat dibutuhkan oleh para almarhum-almarhumah, mengingat mayat di dalam kubur tidak ubahnya seperti orang yang tenggelam meminta tolong. 


"Insyaallah, apa yang kita lakukan akan diterima oleh Allah SWT sebagai tambahan amal mereka menghadap Allah SWT," tambhanya.

 

​​​​​​​Ia pun mengaku bahwa sebelumnya tidak terpikir untuk melaksanakan tahlil. Namun, karena banyak yang menghubungi beliau untuk merespons peristiwa tersebut, akhirnya ia langsung meminta tim untuk menyiapkan doa bersama sebagai bentuk kepedulian kepada para korban.


Kiai Misbahul Munir juga mengatakan peristiwa tersebut merupakan musibah. Setiap yang menyusahkan orang Mukmin adalah musibah. Bahkan para korban sebelum berangkat telah melakukan rapid test dan lainnya, sebagai bentuk ikhtiar dalam menghindari adanya musibah. Oleh karena itu, ia berharap para keluarga korban untuk bersabar terhadap musibah yang telah menimpa mereka.


"Kepada keluarganya, mohon sabar. Inilah musibah dan di kala mendapat musibah kita mengatakan Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Kita milik Allah dan kita akan kembali kepada Allah," ungkapnya.

 

​​​​​​​Beliau juga berharap kepada bangsa dan negara, khususnya yang membantu proses evakuasi di lapangan, agar diberikan kekuatan oleh Allah. "Semoga bangsa dan negara ini diberi kekuatan lahir dan batin, dijauhkan dari segala musibah dan bencana. Mari kita doa bersama-sama," ajaknya.

 

Kontributor: Sarihat
Editor: Kendi Setiawan