Doa Malam Lailatul Qadar, Lengkap dengan Latin dan Terjemahnya
NU Online · Rabu, 19 Maret 2025 | 08:00 WIB
Jakarta, NU Online
Lailatul Qadar diyakini umat Islam datang pada hari di antara 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Di malam yang lebih mulia dari seribu bulan itu, umat Islam dianjurkan untuk memanjatkan doa yang pernah diamalkan Rasulullah saw.
Ustadz Alhafiz Kurniawan mencatat bahwa doa malam lailatul qadar itu disampaikan Rasulullah saw saat Sayyidah Aisyah bertanya mengenai amalan yang bisa dilakukan pada malam tersebut.
Hal demikian sebagaimana dijelaskannya dalam artikel berjudul Doa Malam Lailatul Qadar yang dikutip pada Rabu (19/3/2025).
Setidaknya, Ustadz Alhafiz menulis dua redaksi doa yang dipanjatkan Rasulullah saw pada malam lailatul qadar.
"Dua redaksi doa malam Lailatul Qadar yang kami temukan dari dua riwayat hadits dari Sayyidah Aisyah ra. Dua redaksi ini diamalkan masyarakat di masjid-masjid di Indonesia," tulis Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) itu.
Adapun doa Lailatul Qadar yang dimaksud adalah sebagai berikut.
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah)
Artinya, “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”
"Redaksi doa yang pertama ini berdasarkan hadits Nabi yang diriwayatkan Imam At-Tirmidzi," jelas Redaktur Pelaksana Keislaman NU Online itu.
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
2. Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā, jika dibaca berjamaah).
Artinya, “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”
Ustadz Alhafiz menyebut redaksi kedua doa Lailatul Qadar ini diambil berdasarkan hadits riwayat lima imam hadits, kecuali Imam Abu Dawud.
Ia menyampaikan bahwa doa Lailatul Qadar ini dapat dibaca sepanjang bulan Ramadhan, khususnya di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Sebab, sebagaimana disebut di atas, mayoritas ulama Mazhab Syafi’i meyakini Lailatul Qadar jatuh pada rentang waktu itu.
"Hal ini berdasarkan isyarat hadits yang meriwayatkan Rasulullah meningkatkan ibadahnya pada 10 malam tersebut. Pada kesempatan itu, kita dianjurkan untuk memperbanyak doa Lailatul Qadar," ungkapnya.
Terpopuler
1
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
2
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
3
Rais Aam PBNU: Para Ulama Tarekat di NU Ada di JATMAN
4
Gencatan Senjata Israel-Hamas
5
Khutbah Jumat: Muharram, Bulan Hijrah Menuju Kepedulian Sosial
6
Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat
Terkini
Lihat Semua