Nasional

Di Universitas Malahayati, Menpora: Lampung Potensi Lahirkan Atlet Berprestasi Angkat Besi

NU Online  ·  Jumat, 13 April 2018 | 15:50 WIB

Di Universitas Malahayati, Menpora: Lampung Potensi Lahirkan Atlet Berprestasi Angkat Besi

Menpora Imam Nahrawi

Lampung, NU Online
Menpora Imam Nahrawi didampingi Asdep Kepemimpinan dan Kepeloporan Pemuda Ibnu Hasan dan Rektor Universitas Malahayati Muhammad Kadafi memberi Kuliah Umum di Gedung Graha Bintang, Universitas Malahayati, Bandar Lampung, Jumat (13/4) pagi.

Begitu menjejakkan kakinya di Bandar Udara Internasional Radin Inten II pukul 10.00 WIB, Menpora langsung di sambut sekaligus pengalungan selendang tapis oleh Rektor Universitas Malahayati Muhammad Kadafi dan Kadispora Lampung Hanibal. Dari Bandara Menpora langsung menuju Universitas Malahayati untuk memberikan kuliah umum. 

Mengawali kuliah umum, Menpora merasa bersyukur karena bisa hadir di Universitas Malahayati. "Saya bersyukur dan bahagia bisa hadir di kampus hijau. Gedung ini cukup megah dan venue sangat layak kalau dijadikan tuan rumah PON dan juga kejuaraan internasional. Dan saya juga senang karena dari tangan ayanda Rusli Bintang (ayahnya Muhammad Kadafi) bisa melahirkan atlet-atlet nasional dan internasional. Karena itu, saya meminta pada mahasiwa untuk bisa bermimpi meraih prestasi baik di olahraga, seni, budaya dan sebagainya," ucapnya. 

Pada kesempatan tersebut, Menpora juga meminta pada seluruh masyarakat khususnya mahasiswa Universitas Malahayati untuk mensuksekan Asian Games  dan Asian Para Games 2018. 

"Indonesia sekarang ini sedang menuju persiapan Asian Games dan Asian Para Games 2018, maka kita sukses ajang multieven internasional ini. Di Pringsewu, Lampung ini di pemusatan Pelatnas Angkat Besi Asian Games 2018. Ini bertanda bahwa Lampung punya potensi yang besar. Potensi tidak hanya di bidang olahraga tapi juga di bidang pariwisata. Kita ke depan menginginkan even olahraga sebagai Sporturisme, " jelasnya. 

Menpora mengingatkan, bahwa momentum Indonesia sebagai tuan rumah pertama kalinya di tahun 1962 lalu, telah membuktikan bahwa Asian Games tidak hanya sekedar kompetisi olahraga, namun menjadi ajang kehormatan dan harga diri bangsa, karena saat itu Indonesia tidak hanya sukses menjadi penyelenggara, tapi juga sukses menempati peringkat ke-2 dari sisi prestasi. "Di tahun 2018 ini,  Asian Games dan Asian Para Games 2018 bisa  sukses prestasi, sukses administrasi, sukses penyelenggaraan, dan sukses secara ekonomi untuk masyarakat,” harap Menpora yang disambut tepuk tangan. 

Sementara itu, Muhammad Kadafi menceritakan sosok pendiri Universitas Malahayati. Menurutnya, sosok Rusli Bintang, dulunya adalah buruh kasar, tanpa sekolah namun mampu mendirikan empat perguruan tinggi di berbagai provinsi. Itu semua disebabkan perilaku yang rajin dan pantang menyerah. 

"Rusli Bintang  telah mendirikan empat universitas. Dimulai dengan Universitas Abulyatama di Banda Aceh, lalu Universitas Malahayati di Bandar Lampung, menyusul Universitas Batam di Batam, dan saat ini telah mendirikan Institute Kesehatan Indonesia di Jakarta," tutupnya. (Red-Zunus)