Nasional

Desak Pabrik Ditutup, Sarbumusi Jember: Kami Butuh Investor Taat Hukum

Sen, 17 Februari 2020 | 23:30 WIB

Desak Pabrik Ditutup, Sarbumusi Jember: Kami Butuh Investor Taat Hukum

Ratusan anggota Sarbumusi Jember menggelar aksi di depan pabrik yang tidak taat aturan. (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Jember, NU Online 
Ratusan anggota Sarikat Buruh Muslimin Indonesia atau Sarbumusi Jember, Jawa Timur kembali menggelar unjuk rasa di depan kantor PT Bangun Indoparalon Sukses (MPOIN),  Senin (17/2). Mereka mendesak pemerintah setempat menutup pabrik yang terletak di Jalan Wolter Monginsidi Nomor 699, Desa Rowo Indah, Kecamatan Ajung itu. 
 
Desakan penutupan muncul karena pabrik belum mengantongi izin usaha meski sudah diperingatkan berkali-kali. Faktanya sejak didirikan sekian tahun lalu, pabrik malah memproduksi tandon. 
 
“Juli tahun 2017, kami pernah hearing dengan DPRD Jember dan dinas terkait untuk membahas soal itu, ternyata betul tidak ada satupun izin yang bisa ditunjukkan oleh pimpinan pabrik,” ujar Ketua DPC Sarbumusi Jember, Umar Faruk kepada NU Online di sela-sela aksi unjuk rasa.
 
Faruk, saapaan akrabnya, mengaku telah melakukan investigasi terhadap pabrik itu. Kenyataannya, PT MPOIN memang tidak punya izin usaha. Malah yang ada adalah izin usaha PT MPOIN untuk daerah luar Jember. Itupun hanya untuk distrtibutor bahan bangunan.
 
“Jadi sudah kami telusuri izin PT MPOIN, baik di dinas perindustrian maupun Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau DPM PTSP Jember. Di situ tidak ada satupun nama MPOIN,” urainya.
 
Faruk menegaskan bahwa desakan penutupan tersebut  bukan berarti pihakya anti investor. Katanya, semakin banyak investor masuk Jember, semakin baik karena berarti angka pengangguran semakin terserap. Namun yang dibutuhkan adalah investor yang taat hukum.
 
“Kalau seperti ini bagaimana pertanggungjawabannya jika ada hal-hal yang merugikan buruh?” tanyanya.
 
Militansi pengunjuk rasa tampaknya membuat Pemerintah Kabupaten Jember, luluh. Hingga akhirnya perwakilan DPM PTSP, Iskadar Rian datang ke lokasi untuk menyerahkan surat penutupan sementara pabrik tersebut.
 
“Surat penutupannya sudah saya kasih kepada satpam pabrik, barusan,” jelas Rian di depan pengunjuk rasa.
 
Sebelum itu, keadaan sempat memanas saat pengunjuk rasa akan mendirikan tenda di sekitar pabrik untuk tempat memantau dan menekan pimpinan pabrik. Sempat terjadi aksi saling dorong antara pengujuk rasa dan polisi yang berusaha menghalangi pendirian tenda itu. Namun akhirnya bisa diredam oleh Faruk.
 
 
Pewarta: Aryudi AR 
Editor: Ibnu Nawawi