Daerah

Jujur, Kiat Bisnis Untung dan Barokah

Jum, 14 Februari 2020 | 13:30 WIB

Jujur, Kiat Bisnis Untung dan Barokah

A’wan PCNU Jember, H Misbahus Salam berfoto bersama panitia Diklat IESMQ Bisnis. (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Jember, NU Online

Rezeki tidak perlu terlalu dipusingkan. Apalagi Allah telah menjamin bahwa setiap manusia, bahkan binatang yang hidup di muka bumi, rezekinya sudah diatur sedemikian rupa oleh-Nya. Namun meskipun demikian, rezeki harus dicari. Sebab rezeki tidak akan datang sendiri kepada manusia.

 

Demikian diungkapkan oleh A’wan PCNU Jember, H Misbahus Salam saat menjadi pemateri dalam Diklat IESMQ Bisnis di aula Kantor Baznas Jember, Jawa Timur, Kamis (13/2).

 

Menurut H Misbah, rezeki sifatnya passif, sehingga manusia harus pro aktif untuk mencarinya. Berusaha dan berikhtiar harus selalu dilakukan untuk memastikan rezeki datang.

 

“Walaupun Allah telah menjamin rezeki setiap manusia, namun rezeki tidak datang cuma-cuma agar manusia tidak sombong,” ucapnya.

 

Dalam kesempatan itu, H Misbah menyampaikan materi IESMQ (Intelektual, Emosional, Spritual, Manajemen Quotient), yang itu dihubungkan dengan kiat-kiat untuk memperoleh keberkahan dalam berbisnis, bisnis yang mudah mendatangkan keuntungan, dan hal-hal yang membuat bisnis merugi.

 

“Semua itu ada dalam Al-Qur’an, Hadits, dan kitab-kitab kuning seperti I’anatut Thalibin, Ta’limul Muta’allim, Tafsir Yasin, Qul Hadizihi Sabili, dan sebagainya,” urainya.

 

Salah satu kiat berbisnis agar sukses adalah jujur. Kejujuran dalam berbisnis sebagaimana dianjurkan Islam, ternyata merupakan kunci utama sukses berbisnis. Sebab kejujuran akan melahirkan trust atau kepercayaan.

 

“Kepercayaan itulah yang mahal sekali harganya. Kalau orang sudah percaya kepada kita, gak butuh modal, bisnis kita bisa jalan. Berbisnis apapun kalau kita jujur akan untung dan barokah,” jelasnya.

 

Sebaliknya, ketidakjujuran akan menghambat kelancaran bisnis. Di samping tidak barokah karena sudah tidak jujur, juga membuat orang malas untuk menjalin kemitraan dengan pebisnis yang tidak jujur.

 

“Itu sudah hukum alam. Kalau tidak jujur, kepercayaan akan hilang dengan sendirinya,” terang Ketua Darus Salam Center (DSC) Eduction and Peace Institute itu.

 

Diklat tersebut diikuti oleh puluhan mahasiswi dari Univeritas Ibrahimy, Universitas Muhammadiyah Jember dan Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Qodiri (STAIQOD) Jember. Mereka tengah menjalani PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Kantor Baznss Jember, Jawa Timur.

 

Pewarta: Aryudi AR

Editor: Ibnu Nawawi