Nasional

Buka Manaqib Kubro, Gubernur Jateng Tekankan Revolusi Mental

NU Online  ·  Ahad, 1 Juni 2014 | 00:01 WIB

Brebes, NU Online
Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo mengajak kepada seluruh warga Jateng untuk melakukan revolusi mental. Revolusi mental perlu dilakukan karena sudah pada ambang batas toleransi. Berbagai kegiatan yang salah dianggap lumrah. Seperti kasus pungli jembatan timbang yang menyimpang dianggap hal biasa.
<>
“Pungli di jembatan timbang itu bukan hal lumrah, tapi sudah  jadi wabah penggrogotan mental,” kata Ganjar saat membuka acara Manaqib Kubro Jami’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An Nahdliyah (Jatman) Se-Jateng, di Pendopo Bupati Brebes, Sabtu (31/5).

Revolusi mental harus dilakukan di berbagai bidang kegiatan, baik pemerintahan, bisnis maupun yang lainnya. Berbagai langkah bisa dilakukan dengan memaksimalkan kegiatan spiritual dan kultural agar terhindar dari praktik melukai hati.

Ganjar bangga dan salut atas terselenggaranya kegiatan Manaqib Kubro Jatman yang telah menyirami masyarakat Jawa Tengah dengan dzikir, manaqib, istighotsah, pengajian, dan kegiatan-kegiatan bernuansa spiritual yang lain.

Ia juga meminta kepada Jatman untuk menyampaikan tembusan hasil-hasil Manaqib Kubro sebagai acuan program pemprov Jateng. “Saya sangat membutuhkan hasil-hasil manaqib untuk diselaraskan dengan program pemprov demi kemaslahatan umat,” harapnya.

Gubernur didampingi Mudir Idarah Wustha Jatman Jawa Tengah KH Dzikron Abdullah, Bupati Brebes Hj Idza Priyanti, Mudir Idarah Syu’biyah Brebes KH Ahmad Said Basalamah, menabuh bedug sebagai pertanda pembukaan dimulai.

Perbaikan Jalan

Di sisi lain, Ganjar juga menegaskan agar perbaikan jalan nasional yang ada di wilayahnya untuk bisa dipercepat sebelum puasa Ramadhan tiba. "Harapan saya, saat puasa Ramadhan tiba, minimal satu lapis jalan yang rusak sudah bisa mulus untuk dilewati bagi para pemudik. Selanjutnya, setelah lebaran bisa dilakukan perbaikan kembali," ungkap Ganjar.
 
Ganjar pesemis perbaikan jalan nasional di wilayahnya yang dilakukan oleh Kementrian PU akan dipersiapkan bagi para pemudik akan selesai pada H-10 lebaran. "Jangan ngapusi dan jangan berharap pada H-10 lebaran perbaikan jalan bisa selesai. Solusi yang baik adalah bagaimana nantinya supaya kemacetan pada saat menjelang lebaran bisa bisa dialihkan dan diantisipasi dengan baik," terangnya.

Meski begitu, pihaknya akan memantau terus supaya setiap minggunya dapat laporan perkembangan atas perbaiakan jalan nasional yang ada di wilayahnya itu. Terkait dengan mangkraknya jalan lingkar utara (Jalingkut) Brebes-Tegal, menurutnya, hal itu karena terkendala masalah pembiayaan saja.

"Sama halnya pada pada jalan lingkar selatan. Begitu pembiayaan mau dikeluarkan tapi tidak jadi turun. Jadi, kita perlu mencari solusi untuk pembiayaan yang lain agar lebih cepat perbaikannnya. Entah itu, lewat pinjaman bank dunia, mencari investor atau menggunakan anggaran negara yang dikeluarkan melalui APBD," pungkasnya.

Ketua Panitia H Emastoni Ezam SH MH menjelaskan, Manaqib diikuti 20 orang per Syu’biyah (tingkat cabang), 5 Muslimat Thariqah dan 3 Matan (Mahasiswa Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An-Nahdliyyah). Namun, sebagaimana umumya kegiatan NU maka yang datang melebihi dari undangan resmi. “Yang diundang sekitar 1000, tapi yang datang bisa mencapai 2000 peserta,” kata Toni.

Dalam kegiatan Jatman akan diisi dengan sidang-sidang Komisi antara lain Komisi organisasi bertempat di Pendopo, Komisi Bahtsul Masail (Ponpes Assalafiyah II), Komisi Muslimat Thariqah (MTs N Model) dan Komisi Matan (Gedung PKK).

Kegiatan yang berlangsung 30-31 Mei 2014 itu juga akan diisi dengan Istighosah dan Pengajian oleh  Ketua PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siraj dan Habib Luthfi BinAli bin Yahya. Mereka akan menyampaikan mauidlatul khasanah. (Wasdiun/Mahbib)