Nasional

BSN LPBI NU Minta Komitmen Masyarakat untuk Bumi

NU Online  ·  Selasa, 24 April 2018 | 02:30 WIB

BSN LPBI NU Minta Komitmen Masyarakat untuk Bumi

Ketua Umum Fatayat Nahdlatul Ulama Anggia Ermarini.

Jakarta, NU Online
Dalam rangka menyemarakkan hari bumi internasional, Bank Sampah Nusantara (BSN) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) meminta komitmen aksi donasi satu hari untuk bumi, Senin (23/4) di halaman gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta.

Direktur Utama BSN LPBI NU Fitriya Ariyani mengatakan bahwa hal ini dilakukan guna memancing langkah ke depan mereka.

“Harapannya, dengan satu hari donasi untuk bumi, itu bisa mereka terapkan juga selanjutnya,” ujarnya.

Masyarakat pun menulis komitmen mereka pada lembar kertas plano yang telah BSN siapkan di depan stan yang mereka dirikan di depan gedung PBNU. Salah satu yang menulis komitmen tersebut adalah Ketua Umum Fatayat Nahdlatul Ulama Anggia Ermarini.

Anggi yang baru saja tiba di gedung PBNU itu langsung disambut oleh Fitri. Ia langsung diminta untuk menuliskan komitmennya di kertas yang telah disediakan.

“Bumi adalah pinjaman dari anak cucu kita. Jadi please jaga dengan baik dan harus dikembalikan dalam kondisi baik pula. Airnya, tanahnya, hutannya, semua energi yang ada di dalamnya, udaranya, dan semuanya. Jangan lupa matiin listrik yang gak kepake ya ...!” tulis Anggi.

Selain Anggi, seseorang bernama Dardiri juga menuliskan komitmennya untuk bijak.

“Tak ada sampah jika kita bijak,” tulisnya.

Sementara itu, Ela menyatakan komitmennya untuk tidak membuang sampah sembarangan. 

“Saya tidak akan membuang sampah sembarangan,” catat tukang sayur itu.

Ada juga yang berkomitmen untuk membawa plastik setiap kali ia berbelanja. Ada pula yang akan mematikan listriknya dalam waktu tiga jam. Seorang yang lain mecatat akan menguranig penggunaan air, plastik, dan sumber energi.

“Kurangi penggunaan air. Kurangi penggunaan sumber energi kotor. Kurangi penggunaan plastik,” tulis seseorang yang tidak menyertakan namanya itu. (Syakir NF/Muiz)