Nasional

Bincang Problem Kebangsaan, Yusril Sowan ke PBNU

NU Online  ·  Rabu, 14 September 2016 | 06:35 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai organisasi sosial keagamaan menerima siapa saja yang ingin silaturrahim. Beberapa kali, PBNU menerima kunjungan (sowan) dari beberapa pejabat tinggi negara seperti Kepala BNPT, Kapolri, bahkan tokoh yang digadang-gadang maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang, di antaranya Sandiaga Uno dan hari ini, Rabu (14/9) giliran Yusril Ihza Mahendra berkunjung.

Dalam kesempatan kunjungan Yusril ini, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyampaikan pesan bahwa pemimpin atau calon pemimpin sudah seharusnya berpihak kepada rakyat kecil, baik dari sisi ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain. 

Kang Said yang menerima Yusril bersama pimpinan PBNU lainnya secara jelas mendukung siapa saja calon pemimpin yang mempunyai komitmen melindungi rakyat kecil dan tidak diskriminatif. “Apalagi sebagian besar penduduk Jakarta juga warga NU yang selama ini punya komitmen dalam menebarkan akhlak santun dan Islam yang ramah terhadap sesama,” terang Kang Said.

Dia juga menegaskan, tidak akan segan-segan untuk mendukung calon pemimpin Muslim asal dia alim, bersih, dan adil. Karena menurutnya, karakter tersebut mempunyai peran penting untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.

Sementara itu, Yusril Ihza Mahendra mengutarakan bahwa kunjungan ke PBNU hanya sebatas silaturrahim sembari berbincang berbagai problem kebangsaan terutama persoalan-persoalan yang menyangkut warga Jakarta. 

Saat diwawancarai oleh wartawan usai pertemuannya dengan Kang Said, Yusril yang mengenakan baju koko putih dan berpeci ini menegaskan, pemimpin haruslah mempunyai watak santun, baik dalam perkataan dan perbuatan. Dia juga panjang lebar menjelaskan tentang persoalan yang sedang melilit Jakarta selama ini seperti proyek reklamasi, keberpihakan kepada rakyat kecil, penggusuran, dan berbagai problem lainnya. (Fathoni)