Nasional

Biksu Ini Ungkap Kesan Mendalam dari Buku Miqat Kebinekaan

NU Online  ·  Sabtu, 10 Juni 2017 | 09:01 WIB

Jakarta, NU Online 
Ketua Majelis Agama Budha Mahayana Indonesia (Majabumi) Y.A Biksu Dutavira  Mahastavira mengaku mendapat catatan yang luar biasa setelah membaca buku "Miqat Kebinekaan: Sebuah Renungan Meramu Pancasila, Nasionalisme, dan NU sebagai Titik Pijak Perjuangan" karangan Sekjen PBNU H.A Helmy Faishal Zaini. 

"Saya sangat gembira dari buku ini, saya tahu kenapa terjadi hari santri, saat situasi yang begitu rupa mengenai nasionalisme, Mbah Hasyim berani tampil," katanya Biksu Dutavira di lantai 8, Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (10/6).

Ia juga mengutarakan ketertarikannya pada kata 'miqat' yang di pakai pada judul buku tersebut dengan membagi dua menjadi miqat zamani (waktu) dan miqat makani (tempat). 

"Atas kehendak Tuhan juga, kita berada dalam ruang yang sama, dalam ruang yang besar yaitu Bangsa Indonesia," katanya. 

Ia mengakui bahwa peran dan sumbangsih NU dan kader kamernya yang sangat besar terhadap Bangsa Indonesia sejak pra-kemerdekaan sampai sekarang. 

"Terjadinya bangsa kita ini sumbangsih dari NU tidak perlu diragukan lagi. Itu dulu. Sekarang kondisi begini, muncul buku ini," katanya kagum. 

Ia berharap, melalui ruang yang sama, Bangsa Indonesia, menjadikan warganya satu rata sama rasa. "Kita gak mau bangsa ini hancur, "katanya. (Husni Sahal/Fathoni)