Nasional

Ansor Way Kanan Dorong Warga di 14 Kecamatan Lakukan Donor Darah

NU Online  ·  Selasa, 9 Januari 2018 | 01:37 WIB

Way Kanan, NU Online
PC GP Ansor Way Kanan, Lampung mengajak kader di 14 kecamatan menyelenggarakan donor darah setiap tiga bulan sekali secara bergiliran. Upaya tersebut diharapkan membantu terpenuhinya kebutuhan darah, baik secara kualitas maupun kuantitas bagi masyarakat setempat yang membutuhkan.

"Donor darah saat ini belum jadi tren karena kurangnya pemahaman masyarakat bagi kesehatan diri sendiri. Padahal pengandaian donor darah sederhana sekali, seperti membersihkan sumur kotor berlumpur. Seketika juga akan keluar mata air baru yang jernih, seperti itu," ujar dia di Blambangan Umpu, Selasa (9/1).

Upaya-upaya penyembuhan alternatif dengan mengeluarkan darah kotor dari tubuh ialah hijamah atau bekam hingga pashod  dengan metode memecah pembuluh darah vena.

"Kenapa ada penyembuhan alternatif semacam itu jika tidak bermanfaat bagi kesehatan? Donor darah memiliki sejumlah manfaat, seperti mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh, meningkatkan produksi sel darah merah, menurunkan resiko penyakit jantung dan dampak eksternal ialah membantu jiwa seseorang," kata dia lagi.

Ia menambahkan, Donor Darah Sukarela (DDS) adalah orang yang dengan sukarela mendonorkan darahnya. Mereka tidak tahu siapa yang akan menerima darahnya.

"Jangan takut pula akan langsung diambil darahnya. Jika tidak bisa juga tidak diambil. Keuntungan lain dari donor darah ialah mengetahui kita sehat atau sebaliknya," kata penggiat Gusdurian Lampung itu menjelaskan.

Data Palang Merah Indonesia (PMI) Way Kanan menyebut jumlah DDS tersebut masih belum banyak, baru sekitar 2-3 persen saja secara keseluruhan.

Padahal idealnya jumlah DDS minimal 4 persen dari jumlah penduduk suatu daerah. Kebutuhan darah di Kabupaten Lampung Utara yang juga sebagai penyangga kebutuhan darah masyarakat Way Kanan pada bulan November 2017 sejumlah 474 kolf. Kebutuhan darah tersebut dipenuhi oleh pendonor sukarela dan pendonor pengganti.

Banyaknya relawan yang rutin donor darah dapat membantu memenuhi kebutuhan darah setiap hari. Hal ini tentu sangat menguntungkan pasien yang pada saat itu membutuhkan transfusi darah sehubungan selalu tersedia darah sehat sudah diolah dan siap digunakan kapan saja.

"Pasien yang membutuhkan transfusi darah tidak perlu menunggu waktu lama untuk mendapatkan darah yang cocok dengannya atau menunggu proses pengolahan darah selesai. Itu satu harapan Gerakan Bank Darah Hidup yang akan kami luncurkan pekan depan di Kampung Bumi Baru dengan difasilitasi PMI setempat," tegas praktisi Neo Neuro Lingusitic Programing itu.

GP Ansor Way Kanan berharap, gerakan tersebut menginspirasi kader dan masyarakat yang ada di setiap kampung, termasuk pemerintah setempat untuk mendukungnya dengan kebijakan daerah.

"Butuh darah golongan A, B, AB atau O minta dicarikan masyarakat lain kampung, kecamatan, kabupaten bahkan provinsi melalui pesan berantai perlu disederhanakan dengan gerakan Bank Darah Hidup di setiap kampung. Tidak saja cepat tapi lebih masuk akal sekaligus penegasan kita punya saudara dekat, yakni tetangga," tandas Gatot Arifianto. (Nun Rizqia/Fathoni)