Nasional

Alissa Wahid Sebut Agama Miliki Peran Strategis Atasi Krisis Iklim

Kam, 5 Oktober 2023 | 23:00 WIB

Alissa Wahid Sebut Agama Miliki Peran Strategis Atasi Krisis Iklim

Ketua PBNU Alissa Wahid. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid (Alissa Wahid) menyoroti pentingnya peran agama dalam upaya penanganan perubahan iklim global. Ia mengatakan, agama memiliki potensi besar memotivasi orang untuk menjaga lingkungan dan berkontribusi mengurangi dampak perubahan iklim.


Alissa Wahid menekankan bahwa agama, dalam hal ini di Indonesia, memiliki peran strategis dalam menyuarakan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Agama sangat berpotensi untuk membangkitkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan pelestarian alam.


“Kalau di Indonesia pandangan agama itu penting sekali karena orang Indonesia sangat agamis. Sangat religius,” ungkap Alissa kepada NU Online di Jakarta, Rabu (4/10/2023).


Namun, ia menilai religiusitas Muslim Indonesia terkadang berhenti di ritual ibadah semata seperti shalat, umrah, zakat, amal, infaq, dan sedekah. Padahal lebih dari itu, menjaga lingkungan juga termasuk pokok ajaran yang ditekankan dalam Islam.


“Nah, sekarang kita bicara soal yang lebih dalam, yang lebih substansial, di mana kita memang bicara soal proteksi alam,” tutur putri sulung Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu.


Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian itu menekankan bahwa agama Islam juga menekankan tanggung jawab lingkungan kepada manusia yang disebut-sebut dalam Al-Qur’an sebagai khalifah atau pemimpin di muka bumi.


“Sebagai umat Islam, karena tugas kita menjadi ‘khalifah fil ard’ itu adalah memakmurkan bumi, maka bagian dari memakmurkan bumi itu adalah memelihara bumi,” terang Alissa.


Maka itu, Alissa juga menilai pentingnya peran pemimpin agama dalam menggungah kesadaran akan perubahan iklim kepada para jamaah. Para pemimpin agama di Indonesia, lanjut dia, memiliki pengaruh yang kuat untuk mengajak tindakan nyata dalam mendukung keberlanjutan lingkungan.


Peran-peran tersebut mencerminkan kerja sama dan kesadaran akan pentingnya menjaga bumi untuk generasi mendatang dengan memanfaatkan fasilitas nilai-nilai sebagai landasan untuk tindakan dalam menangani krisi iklim global.


“Kita perlu memperbanyak para dai-daiah, ustadz-ustadzah yang bicara tentang bagaimana hubbul bi’ah (cinta lingkungan), itu perlu untuk disampaikan. Lalu, menyampaikan ini mulai dari ceramah-ceramah sampai pembinaan-pembinaan langsung,” tandasnya.