Alissa Wahid Jelaskan Pentingnya Keluarga Maslahah untuk Atasi Masalah Sosial
NU Online · Sabtu, 13 Agustus 2022 | 17:00 WIB
Afina Izzati
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Hj Alissa Qotrunnada Wahid mengungkap keseriusan NU dalam memperkuat konsep keluarga maslahah bahwa keluarga adalah pilar bangsa.
"Konsep keluarga maslahah menjadi penting karena apa yang terjadi di masyarakat tentang keluarga seperti kekerasan, kasus kemiskinan rumah tangga, ketidakadilan adalah hilir dari permasalahan rumah tangga," terangnya dalam sebuah diskusi keluarga maslahah, Kamis lalu.
Ia menuturkan tujuan dilaksanakannya program keluarga maslahah ada tiga. Pertama, mewujudkan keluarga maslahah an-nahdliyah di lingkungan jam'iyah NU dan masyarakat umum.
"Kedua, meningkatkan program dan layanan keluarga NU. Ketiga, memperkuat khidmah NU dalam pembangunan keluarga Indonesia," jelasnya.
Alissa mengungkapkan program itu diturunkan dalam lima pendekatan, yakni pengarusutamaan keluarga maslahah an-nahdliyah, peningkatan kualitas keluarga, penanganan problem keluarga mendesak, program keluarga berbasis keluwesan, dan program khusus.
Ia berpesan bahwa konsep keluarga maslahah dapat dibawa ke dalam pendidikan dan pengajaran dengan maksud mempersiapkan anak mudanya. Kemudian mempersiapkan untuk membawa konsep tersebut ke masyarakat.
"Selain itu mempersiapkan sebuah elemen yang ada di kampus maupun sivitas akademika untuk mulai peka terhadap konsep-konsep yang terkait dengan ketahanan keluarga dan kualitas keluarganya. Sehingga bisa selalu ada di bibir terus menerus bahwa kalau membicarakan keluarga memang harus yang maslahah an-nahdliyah, dan itu dengan segala dinamikanya," ujarnya.
Selain itu, Alissa juga berharap bahwa ada bantuan untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan konsep dan strategi terkait keluarga maslahah an-nahdliyah.
"Begitu banyak permasalahan terkait keluarga. Jadi bagaimana pendekatan yang paling tepat dalam kacamata NU. Kami sangat berharap melalui fungsi penelitian dari perguruan tinggi dapat berkontribusi," jelasnya.
Ia menyampaikan pesan agar LPTNU dan segenap sivitas akademika dapat melakukan pendidikan masyarakat yang ditujukan untuk pengarusutamaan keluarga maslahah dan melakukan pendidikan masyarakat yang terkait langsung dengan kualitas keluarga.
"Indonesia emas pada 2045 hanya bisa terwujud jika kita bisa memulainya melalui konsep keluarga. Membangun keluarga adalah membangun Indonesia, dan membangun keluarga adalah investasi bagi masa depan emas Indonesia," tanda Alissa.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
5
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
6
Balita di Sukabumi Meninggal Dipenuhi Cacing, DPR Tekankan Pentingnya Peran Posyandu dan RT/RW
Terkini
Lihat Semua