Ada Ajakan Jihad dalam Azan, PBNU Jelaskan Makna dan Praktik Jihad di Indonesia
NU Online · Senin, 30 November 2020 | 09:35 WIB
Aru Lego Triono
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Robikin Emhas menanggapi video singkat yang beredar di media sosial. Video berdurasi 30 detik tersebut menampilkan sekelompok orang yang menyerukan adzan dan menyisipkan kalimat ‘Hayya Alal Jihad’.
Menyoal itu, Robikin menyatakan bahwa dalam konteks negara bangsa yang telah merdeka seperti Indonesia, jihad harus dimaknai sebagai upaya sungguh-sungguh dari segenap komponen untuk mewujudkan cita-cita nasional. Ia lantas menyebutkan beberapa upaya jihad yang harus dilakukan.
Baca juga: Jihad dan Ketentuan Pengamalannya
“Mewujudkan perdamaian dunia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memakmurkan ekonomi warga serta menciptakan tata kehidupan yang adil dan beradab,” ungkap Robikin, melalui rilis yang diterima NU Online, Senin (30/11).
Oleh karena itu, lanjutnya, di tengah kehidupan kehidupan yang plural seperti di negeri ini, ia mengajak semua pihak untuk memperkuat toleransi dan rasa saling menghargai. Baik terhadap sesama maupun antarpemeluk suatu agama, etnis, dan budaya.
“Kita harus memperkuat toleransi dan saling menghargai baik sesama maupun antar pemeluk suatu agama, etnis, budaya,” tegasnya.
Meluruskan Makna Jihad
Soal Ekstremisme dan Salah Paham Memaknai Jihad
Lalu ia pun memberi ajakan kepada masyarakat Indonesia untuk senantiasa memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Terlebih untuk memperkuat persaudaraan kemanusiaan sebagai sesama anak-cucu Nabi Adam.
“Mari kita kokohkan persatuan dan kesatuan. Kita perkuat persaudaraan sesama warga bangsa dan persaudaraan kemanusiaan sebagai sesama keturunan anak cucu Nabi Adam AS,” ujar Robikin.
Jihad dalam Islam; Dahulu dan Kini
Khutbah Jumat: Jihad Menurut Syariat Islam
Selanjutnya, ia memberikan imbauan khususnya kepada Nahdliyin untuk tidak terpengaruh terhadap hasutan. Lebih-lebih, Robikin berharap agar jangan sampai pula masyarakat terprovokasi oleh pihak-pihak yang sengaja memprovokasi.
“Jangan terpengaruh hasutan, apalagi terprovokasi. Agama jelas melarang keterpecah-belahan dan menyuruh kita bersatu dan mewujudkan perdamaian di tengah kehidupan masyarakat,” pungkasnya.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua