Nasional OBITUARI

Abah Afandi, Santri Kepercayaan Mbah Wahab Chasbullah

Kam, 14 Juli 2016 | 05:00 WIB

Abah Afandi, Santri Kepercayaan Mbah Wahab Chasbullah

Almarhum KH Afandi Abdul Muin Syafi’i (Abah Afandi).

KH Afandi Abdul Muin Syafi’i yang akrab disapa Abah Afandi berpulang ke Rahmatullah, Rabu (13/7) dalam usia 78. Pengasuh Pesantren Asy-Syafi’iyyah Kedungwungu, Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat itu pernah menuntut ilmu di sejumlah pesantren besar, salah satunya di Pesantren Tambakberas Jombang. Sebelum wafat, Abah Afandi merupakan Pengasuh Pesantren Asy-Syafi'iyyah Kedungwungu, Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat.

Beliau menuntut ilmu di pesantren Tambakberas mulai tahun 1953 sampai tahun 1962.  Selama mondok, beliau termasuk salah satu santri berprestasi serta dekat dengan para guru dan kiainya, tidak terkecuali dengan Mbah KH Abdul Wahab Chasbullah dan KH Abdul Fattah Hasyim Idris (dua kiai sepuh Pesantren Tambakberas kala itu).

Karena dekat dan dipercaya oleh kiai, tidak jarang beliau diminta untuk mbadali atau menjadi pengganti jika kiainya ada udzur (halangan). Sehingga saat itu, di kalangan para santri, beliau (Afandi muda) dikenal dan mendapat laqob atau julukan Qori. 

Demikian, kata KH Moh. Faiq Hasyim Idris Pondok Pesantren Kedunglo Kediri Jawa Timur. Disamping mbadali ngaji di masyarakat jika kiai-nya ada udzur, beliau juga mempunyai rutinitas mengajar santri-santri junior. 

Suatu tugas dan kepercayaan yang jarang didapat oleh santri-santri senior yang lain, meskipun telah lama nyantri. Kecuali santri yang mempunyai kelebihan dibanding santri-santri lain dan telah dianggap mampu oleh kiai.

Bahkan oleh Mbah Kiai Wahab, sering pula Afandi muda diamanati untuk menjadi imam shalat berjamaah di masjid Pesantren Tambakberas Jombang setiap Mbah Wahab akan bepergian.

Bahkan Abah Afandi pernah bercerita, ketika boyong terakhir dari Pesantren Tambakberas Jombang, dia diantar langsung oleh Mbah Wahab dengan menggunakan mobil pribadi Mbah Wahab sampai Indramayu Jawa Barat. Kebetulan waktu itu, Mbah Wahab ada keperluan ke arah Barat, tepatnya menuju Jakarta. Sehingga melarang santri kesayangannya itu boyong dari Pesantren Tambakberas dengan naik transportasi umum.

Dalam perjalanan dari Jombang menuju Jawa Barat itu, Afandi muda oleh Mbah Wahab banyak dikenalkan kepada sejumlah kiai dan tokoh terkemuka di daerah Jawa Tengah, termasuk dikenalkan dengan Sultan Yogya waktu itu.***

Ditulis oleh KH Abdul Nashir Fattah, Rais PCNU Jombang, Pengasuh Pesantren Al-Fathimiyah Tambakberas.

(Red: Fathoni)