Khutbah Jum’at: Menjaga Kesehatan Bagian dari Perintah Agama
NU Online · Kamis, 18 Juli 2024 | 20:30 WIB
Alwi Jamalulel Ubab
Kolomnis
Tujuan diciptakannya manusia adalah untuk beribadah. Dalam praktiknya, sudah tentu umat manusia memerlukan semua elemen untuk bisa beribadah dengan baik. Termasuk menjaga kesehatan badan agar tetap bugar dalam berkegiatan. Oleh karenanya, menjaga kesehatan termasuk menjadi bagian yang sangat diperhatikan dalam Islam.
Naskah khutbah Jumat berikut ini dengan judul, “Menjaga Kesehatan Bagian dari Perintah Agama”. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)
Khutbah I
ألْحَمْدُ لِلّٰهِ، اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءَكَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ، خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: يَا بَنِيْ أَدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan kita berbagai macam kenikmatan sehingga kita dapat memenuhi panggilan-Nya untuk menunaikan shalat Jumat. Nikmat yang harus digunakan dalam rangka memenuhi syariat yang telah ditetapkan-Nya.
Shalawat beserta salam, mari kita haturkan bersama kepada Nabi Muhammad Saw, juga kepada para keluarganya, sahabatnya, dan semoga melimpah kepada kita semua selaku umatnya. Amiiin ya Rabbal ‘alamin.
Di hari Jumat yang penuh berkah ini, marilah kita meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt dengan selalu menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, dengan selalu berpegang teguh serta mengikuti sunnah-sunnah nabi-Nya.
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Islam adalah agama yang bersifat fleksibel terhadap segala lini kehidupan. Tidak melulu membahas ibadah baik yang bersifat fi’liyah (perbuatan) maupun qauliyah (ucapan), Islam juga sangat memperhatikan hal-hal substansial bagi umat manusia.
Salah satu yang menjadi perhatian Islam sebagai agama rahmat ialah perhatian Islam terhadap kesehatan umat manusia (hifdz an-nafs). Menjadi sangat penting bagi manusia untuk menjaga kesehatannya agar bisa menunaikan tugasnya sebagai hamba dengan beribadah.
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Dalam menjaga kesehatan tentunya diperlukan standar tersendiri bagi setiap orang untuk dapat melaksanakan perintah agama tersebut. Salah satunya ialah dengan menjaga pola makan yang sehat, selain juga disyaratkan makanan tersebut diperoleh dengan cara yang baik dan halal.
Berkaitan dengan hal ini, Islam melalui Al-Qur’an menjelaskan pentingnya bagi umat manusia menjaga kesehatan, mulai dari cara memperolehnya hingga mengatur untuk menerapkan pola hidup sehat dalam urusan pakaian, makan dan minum serta tidak berlebihan.
Allah Ta’ala berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 31:
يَا بَنِيْ أَدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ
Artinya: “Wahai anak cucu Adam, Pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid dan makan serta minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”. (Qs. Al-A’raf: 31).
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Pada ayat tersebut dengan sangat jelas, Allah memerintahkan manusia untuk memakai pakaian yang baik, memakan makanan dan meminum minuman yang baik serta jangan berlebihan di dalamnya. Sebab pakaian yang baik dan menjaga pola makan dengan baik menjadi bagian dari cara untuk menjaga kesehatan. Ini menunjukkan bahwa Islam peduli terhadap kesehatan hamba-hambanya.
Hal tersebut tak lain pula karena Allah menyukai melihat nikmat berada pada hamba-Nya serta mensyukuri akan nikmat yang diperoleh dari-Nya.
Terkait ayat tersebut pula, Imam Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir al-Qur’an al-Adzim Juz III halaman 407 mengutip riwayat dari Imam Ahmad, menjelaskan bahwa Nabi Muhammad Saw sangat menganjurkan untuk tidak berlebihan dalam makan, minum, serta pakaian. Ini membuktikan Nabi Muhammad Saw sangat memperhatikan kesehatan umatnya.
كُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَالْبَسُوْا وَتَصَدَّقُوْا فِيْ غَيْرِ مَخِيْلَةٍ وَلَا سَرَفٍ فَإِنَّ اللهَ يُحِبُّ أَنْ يَرَى نِعْمَتَهُ عَلَى عَبْدِهِ
Artinya: “Makanlah, minumlah, pakailah (pakaian) dan bersedekahlah tanpa berlebihan. Sungguh Allah menyukai melihat nikmat-Nya ada pada hamba-Nya”. (HR. Ahmad)
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Dalam hadits lain yang juga diriwayatkan Imam Ahmad, Rasulullah Saw bahkan memberikan metodenya untuk menjaga kesehatan tubuh. Nabi Muhammad menjelaskan bahwa perut manusia hendaknya dibagi ke dalam tiga bagian dalam mengatur pola makan dan minum. Sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minum dan sepertiga yang lain untuk udara.
مَا مَلَأَ ابْنُ آدَمَ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنِهِ حَسْبُ ابْنِ آدَمَ أَكَلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ فَاعِلًا لَا مَحَالَةَ، فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسَهِ
Artinya: “Tidak ada wadah yang penuh dan lebih buruk dari perut manusia. Cukuplah untuk memakan makanan yang dapat memberikan energi bagi tubuh, jika manusia melakukannya maka tidaklah mengapa. Sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga lagi untuk udara”. (HR. Ahmad).
Kedua hadits di atas menunjukkan betapa Nabi Muhammad Saw dengan tegas menganjurkan untuk menjaga pola hidup sehat kepada umatnya. Menjaga kesehatan sangat penting dilakukan, sebab kesehatan menjadi wasilah untuk terus beribadah kepada Allah.
Syekh Wahbah al-Zuhaili dalam kitab Fiqh al-Islami wa adillatuhu Juz III hal 505 menerangkan:
عَنَى الْإِسْلَامُ بِالْجِسْمِ وَالنَّفْسِ، فَأَوْجَبَ تَنَاوُلَ الْحَدِّ الْأَدْنَى أَوِ الضَّرُوْرِيِّ مِنَ الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ لِلْحِفظِ عَلَى الْحَيَاةِ، وَدَفْعِ الْهَلَاكِ عَنِ النَّفْسِ، وَلِلْقِيَامِ بِالْوَاجِبَاتِ الدِّيْنِيَّةِ مِنْ صَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَنَحْوِهَا
Artinya: “Islam sangat memperhatikan kesehatan jiwa dan raga. Oleh karenanya, Islam mewajibkan untuk memakan asupan standar atau pokok baik makanan maupun minuman untuk menjaga kehidupan, mencegah kerusakan jiwa, melakukan kewajiban-kewajiban agama seperti shalat, puasa dan yang lainnya”.
Tentu menjaga pola makan yang sehat juga memiliki arti tidak berlebihan dalam mengonsumsinya. Karena hal tersebut juga akan berakibat buruk bagi tubuh.
Lebih lanjut, Syekh Wahbah menjelaskan:
وَمَا عَدَا قَدْرَ الضَّرُوْرَةِ يُبَاحُ تَنَاوُلُهُ مَا لَمْ يَصِلْ إِلَى قَدْرِ الْإِسْرَافِ، فَالْإِسْرَافُ فِي الْأَكْلِ وَالشَّرَبِ فَوْقَ الطَّاقَةِ الْجِسْمِيَّةِ ضَرَرٌ وَخَطَرٌ وَحَرَامٌ، وَالْاِعْتِدَالُ مَطْلُوْبٌ
Artinya: “Jika melebihi ukuran standar diperbolehkan selagi tidak mencapai taraf berlebihan. Karena berlebihan dalam makanan dan minuman melebihi ambang kekuatan tubuh akan membahayakan dan dihukumi haram. Moderat adalah hal yang dituntut”.
Dengan demikian, bersikap moderat dalam segala hal adalah hal yang niscaya, termasuk dalam hal makanan dan minuman yang menjadi sumber utama energi dan sentral bagi kesehatan. Karena hal tersebut juga akan berdampak pada kelangsungan ibadah seorang hamba. Mengingat hal tersebut, Islam sangat memperhatikan agar umatnya menjaga kesehatan.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ
أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰ لِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ
Alwi Jamalulel Ubab, Alumni Khas Kempek Cirebon.
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Rais 'Aam PBNU Ajak Pengurus Mewarisi Dakwah Wali Songo yang Santun dan Menyejukkan
3
Kisah Levina, Jamaah Haji Termuda Pengganti Sang Ibunda yang Telah Berpulang
4
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
5
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
6
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
Terkini
Lihat Semua