Khutbah

Khutbah Jumat: Hijrah dan Berkah di Tahun Baru Hijriah

NU Online  Ā·  Kamis, 18 Juli 2024 | 14:15 WIB

Khutbah Jumat: Hijrah dan Berkah di Tahun Baru Hijriah

Khutbah Jumat Tahun Baru Hijriah. (Foto: NU Online)

Tahun baru hijriah menjadi momentum tepat untuk menguatkan komitmen lebih baik di masa yang akan datang. Sejarah adanya tahun baru hijriah ini tidak bisa lepas dari sejarah hijrah Nabi Muhammad saw dari Makkah ke Madinah untuk menguatkan dakwah Islam bagi manusia. Dari momentum hijrah inilah, Islam bisa menyinari peradaban dunia.
Ā 

Dalam rangka menyambut tahun baru Islam ini, khutbah Jumat kali ini mengusung judul: ā€œKhutbah Jumat: Hijrah dan Berkah di Tahun Baru Hijriahā€.Ā Untuk mencetak khutbah ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!Ā 

Ā 

Khutbah IĀ 
Ā 

ŲŒŲ§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ł„ŁŁ„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’ Ų£ŁŽŲ±Ł’Ų³ŁŽŁ„ŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŽŁ‡Ł ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ł‡ŁŲÆŁŽŁ‰ ŁˆŁŽŲÆŁŁŠŁ’Ł†Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ‚Ł‘Ł Ł„ŁŁŠŁŲøŁ’Ł‡ŁŲ±ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†Ł ŁƒŁŁ„Ł‘ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁƒŁŽŁŁŽŁ‰ ŲØŁŲ§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų“ŁŽŁ‡ŁŁŠŁ’ŲÆŁ‹Ų§ŲŒ Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„Ų§ŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ų§Ł‘ŁŽŲ§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„Ų§ŁŽŲ“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł ŁˆŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِهِ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł Ų£ŁŽŲ¬Ł’Ł…ŁŽŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŒ Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ: ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų£ŁŁˆŁ’ŲµŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁŠŁ’ ŲØŁŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‰ ŁŁŁŠŁ’ ŁƒŁŲŖŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ł…Ł: ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁ‘ŁŽŲŖŁ‘ŁŽŁ‚Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ¬Ł’Ų¹ŁŽŁ„Ł’ Ł„ŁŽŁ‡Ł Ł…ŁŽŲ®Ł’Ų±ŁŽŲ¬Ł‹Ų§ŲŒ ŁˆŁŽŁŠŁŽŲ±Ł’Ų²ŁŁ‚Ł’Ł‡Ł مِنْ Ų­ŁŽŁŠŁ’Ų«Ł Ł„ŁŽŲ§ŁŠŁŽŲ­Ł’ŲŖŁŽŲ³ŁŲØŁŲŒ ŁˆŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‰: ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§Ų¬ŁŲ±Ł’ ŁŁŁŠŁ’ Ų³ŁŽŲØŁŁŠŁ’Ł„Ł اللّٰهِ ŁŠŁŽŲ¬ŁŲÆŁ’ فِى Ų§Ł„Ł’Ų§ŁŽŲ±Ł’Ų¶Ł Ł…ŁŲ±Ł°ŲŗŁŽŁ…Ł‹Ų§ ŁƒŁŽŲ«ŁŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§ ŁˆŁ‘ŁŽŲ³ŁŽŲ¹ŁŽŲ©Ł‹Ū— ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁ‘ŁŽŲ®Ł’Ų±ŁŲ¬Ł’ مِنْۢ ŲØŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŁ‡Ł– Ł…ŁŁ‡ŁŽŲ§Ų¬ŁŲ±Ł‹Ų§ Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‰ اللّٰهِ ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł– Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŁŠŁŲÆŁ’Ų±ŁŁƒŁ’Ł‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŁˆŁ’ŲŖŁ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁ’ ŁˆŁŽŁ‚ŁŽŲ¹ŁŽ Ų§ŁŽŲ¬Ł’Ų±ŁŁ‡Ł— Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ اللّٰهِۗ ŁˆŁŽŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł ŲŗŁŽŁŁŁˆŁ’Ų±Ł‹Ų§ Ų±Ł‘ŁŽŲ­ŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§ą£–Ā 


Hadirin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah

Pertama, mari kita luruskan niat kita hadir di masjid yang mulia ini untuk semata-mata beribadah kepada Allah swt dengan menjalankan perintah-Nya. Rangkaian ibadah Jumat menjadi bukti kepatuhan kita dalam mengemban misi utama hidup di dunia yakni menyembah Allah.
Ā 

Jangan sampai kehadiran kita di majelis ini diwarnai dengan niatan dan aktivitas lain seperti hanya ingin beristirahat atau ngobrol, bermain HP, atau bahkan tidur saat khatib menyampaikan materi khutbah.
Ā 

Seharusnya kita menyimak nasihat Rasulullah yang sering disampaikan oleh para bilal agar ibadah Jumat kita tidak sia-sia. Sebelum khatib naik mimbar, bilal biasanya menyampaikan hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan Imam Muslim:
Ā 

Ā Ų„Ų°ŁŽŲ§ Ł‚ŁŁ„Ł’ŲŖ Ł„ŁŲµŁŽŲ§Ų­ŁŲØŁŁƒ Ų£ŁŽŁ†Ł’ŲµŁŲŖŁ’ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŁ…ŁŲ¹ŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų„ŁŁ…ŁŽŲ§Ł…Ł ŁŠŁŽŲ®Ł’Ų·ŁŲØŁ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁ’ Ł„ŁŽŲŗŁŽŁˆŁ’ŲŖŁŽĀ 
Ā 

Artinya, ā€œJika kamu katakan kepada temanmu, ā€˜diamlah!’, di hari Jumat saat khatib berkhutbah, maka kamu telah melakukan perbuatan menganggur (sia-sia tiada guna).ā€ (HR Muslim).
Ā 

Selanjutnya, khatib mengajak seluruh jamaah, wabil khusus pada diri khatib pribadi, untuk senantiasa bersyukur dan menguatkan keimanan serta ketakwaan kepada Allah swt. Pentingnya penguatan ketakwaan ini, maka setiap khatib yang berkhutbah wajib menyampaikan wasiat takwa agar umat Islam senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.Ā 
Ā 

Takwa ini juga yang menurut Rasulullah akan menjadi salah satu sebab kita masuk ke dalam surganya Allah, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:
Ā 

Ų³ŁŲ¦ŁŁ„ŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„Ł اللهِ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų£ŁŽŁƒŁ’Ų«ŁŽŲ±Ł Ł…ŁŽŲ§ ŁŠŁŲÆŁ’Ų®ŁŁ„Ł Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³ŁŽ Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų¬ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ©ŁŽŲŸ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ: ŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ اللهِ ŁˆŁŽŲ­ŁŲ³Ł’Ł†Ł Ų§Ł„Ł’Ų®ŁŁ„ŁŁ‚Ł
Ā 

Artinya, ā€œRasulullah pernah ditanya perihal sesuatu yang paling banyak menyebabkan manusia masuk surga. Ia menjawab, ā€˜Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik.ā€™ā€ (HR At-Tirmidzi).
Ā 

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah

Pada momentum suasana bulan Muharram saat ini, khatib mengajak jamaah untuk memaknai peristiwa yang sangat penting dalam sejarah perjalanan dan perkembangan agama Islam. Peristiwa ini sekaligus diabadikan menjadi penanda kalender penanggalan oleh umat Islam. Peristiwa tersebut adalah hijrahĀ Rasulullah saw dari Makkah dan Madinah. Hijrah memiliki makna mendalam dan bisa kita ambil hikmahnya untuk menjadikan kita, pribadi yang terus bergerak menuju arah yang lebih baik.Ā 
Ā 

Hijrah Rasulullah saw dari tanah kelahirannya bukanlah pindah karena kalah. Bukan pindah karena putus asa ataupun pindah karena lari dari masalah. Hijrah Rasulullah ini adalah perintah Allah dan momentum untuk lebih melebarkan skala dakwah untuk meraih kesuksesan dalam syiar agama Islam di Jazirah Arab dan meluas ke seluruh penjuru dunia.Ā 
Ā 

Langkah yang dilakukan Nabi Muhammad saw memiliki ibrah dan hikmah bagi kita yang bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika boleh saya ibaratkan, hikmah dari hijrah diibaratkan dengan memindahkan anakan tanaman dari induknya. Bisa kita amati, tanaman yang tumbuh bergerombol di tempat asalnya, seperti pisang, padi, ataupun tanaman lainnya, cenderung akan lambat dalam pertumbuhannya. Akan berbeda jika anakan tanaman tersebut dipindahkan ke lokasi lain yang lebih luas, maka akan bisa tumbuh dengan baik dan cepat perkembangannya.
Ā 

Dalam Al-Qur’an, Allah telah menyebutkan bahwa orang yang mau berhijrah akan mendapatkan kelapangan rezeki. Bukan itu saja, Allah akan menurunkan keberkahan dan menyiapkan ganjaran yang besar kepada setiap individu yang memiliki niat baik dalam hijrahnya. Allah berfirman dalam surat An-Nisa' Ayat 100:
Ā 

ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§Ų¬ŁŲ±Ł’ ŁŁŁŠŁ’ Ų³ŁŽŲØŁŁŠŁ’Ł„Ł اللّٰهِ ŁŠŁŽŲ¬ŁŲÆŁ’ فِى Ų§Ł„Ł’Ų§ŁŽŲ±Ł’Ų¶Ł Ł…ŁŲ±Ł°ŲŗŁŽŁ…Ł‹Ų§ ŁƒŁŽŲ«ŁŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§ ŁˆŁ‘ŁŽŲ³ŁŽŲ¹ŁŽŲ©Ł‹Ū— ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁ‘ŁŽŲ®Ł’Ų±ŁŲ¬Ł’ مِنْۢ ŲØŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŁ‡Ł– Ł…ŁŁ‡ŁŽŲ§Ų¬ŁŲ±Ł‹Ų§ Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‰ اللّٰهِ ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł– Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŁŠŁŲÆŁ’Ų±ŁŁƒŁ’Ł‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŁˆŁ’ŲŖŁ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲÆŁ’ ŁˆŁŽŁ‚ŁŽŲ¹ŁŽ Ų§ŁŽŲ¬Ł’Ų±ŁŁ‡Ł— Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ اللّٰهِۗ ŁˆŁŽŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł ŲŗŁŽŁŁŁˆŁ’Ų±Ł‹Ų§ Ų±Ł‘ŁŽŲ­ŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§ą£–Ā 
Ā 

Artinya, ā€œSiapa yang berhijrah di jalan Allah niscaya akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang banyak dan kelapangan (rezeki dan hidup). Siapa yang keluar dari rumahnya untuk berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian meninggal (sebelum sampai ke tempat tujuan), sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.ā€
Ā 

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah

Memaknai ayat ini, Imam Al-Qurthubi menjelaskan bahwa dengan luasnya bumi dan banyaknya proses tukar pikiran dalam berhijrah maka dapat mendorong tercapainya keluasan, kemampuan, dan peningkatan ekonomi. Berhijrah juga dapat melapangkan dada, menerima rasa susah dan prihatin serta meluaskan daya fikir dalam berbagai hal yang bisa mendatangkan solusi dari berbagai masalah.Ā 
Ā 

Penafsiran ini juga sesuai dengan kondisi fakta yang ada dalam kehidupan, di mana jika kita mengalami kesusahan dan tak ada solusi dari berbagai problema yang dihadapi, maka hijrah menjadi solusi. Imam Al-Qurtubi pun menyebut jika seandainya kita meninggal dunia dalam upaya mempertahankan kebenaran dalam hijrah, maka wafatnya tercatat sebagai husnul khatimah dan mendapatkan ampunan dari Allah swt.
Ā 

Allah juga berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 218:
Ā 

Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł°Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ł‡ŁŽŲ§Ų¬ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ų§ ŁˆŁŽŲ¬ŁŽŲ§Ł‡ŁŽŲÆŁŁˆŁ’Ų§ ŁŁŁŠŁ’ Ų³ŁŽŲØŁŁŠŁ’Ł„Ł اللّٰهِۙ Ų§ŁŁˆŁ„Ł°Ū¤Ł‰Ł•ŁŁƒŁŽ ŁŠŁŽŲ±Ł’Ų¬ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų±ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŲŖŁŽ اللّٰهِۗ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł ŲŗŁŽŁŁŁˆŁ’Ų±ŁŒ Ų±Ł‘ŁŽŲ­ŁŁŠŁ’Ł…ŁŒĀ 
Ā 

Artinya, ā€œSesungguhnya orang-orang yang beriman serta orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.ā€
Ā 

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah

Hijrah adalah langkah yang baik jika diniati untuk kebaikan. Hijrah akan menjadikan kebaikan-kebaikan terus bertambah (ziyadatul khair) yang juga sering disebut dengan istilah berkah. Dengan hijrah, keberkahan akan kita raih dan menjadikan kita tidak jalan di tempat saja. Syekh Ibnu Athaillah dalam Al-Hikam mengatakan:
Ā 

ā€œJanganlah kau berpindah dari alam ke alam karena kau akan seperti keledai penggilingan, di mana tujuan yang sedang ditempuhnya adalah titik mula ia berjalan. Tetapi berpindahlah dari alam kepada Penciptanya. Allah berfirman, ā€˜Hanya kepada Tuhanmu titik akhir tujuanā€.
Ā 

Semoga pada momentum tahun baru hijriah ini, kita bisa menjadi pribadi-pribadi yang terus berhijrah ke arah kebaikan dan mendapatkan keberkahan dalam kehidupan. Amin.
Ā 

ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁŽ الله Ł„ŁŁŠ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ فِي Ų§Ł’Ł„Ł‚ŁŲ±Ł’Ų¢Ł†Ł Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁŽŲ¹ŁŽŁ†ŁŁŠ ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁŽŁ‘Ų§ŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŁŁŁŠŁ’Ł‡Ł Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¢ŁŠŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁƒŁŁŠŁ’Ł…Ł. Ų£ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł„Ł Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŁŠ Ł‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ ŁŁŽŲ£Ų³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ Ų„ŁŁ†ŁŽŁ‘Ł‡Ł Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„ŲŗŁŽŁŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ų±ŁŽŁ‘Ų­ŁŁŠŁ’Ł…Ł
Ā 


Khutbah II
Ā 

Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ لِلّٰهِ Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ‹Ų§ ŁƒŁŽŲ«ŁŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų§ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŲŒ Ų§ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų§ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‡ŁŽ Ų§ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų§ŁŲ±Ł’ŲŗŁŽŲ§Ł…Ł‹Ų§ Ł„ŁŁ…ŁŽŁ†Ł’ Ų¬ŁŽŲ­ŁŽŲÆŁŽŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽ ŁƒŁŽŁŁŽŲ±ŁŽŲŒ ŁˆŁŽ Ų§ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų§ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁ Ų§Ł„Ł’Ų®ŁŽŁ„ŁŽŲ§ŁŲ¦ŁŁ‚ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŲØŁŽŲ“ŁŽŲ±Ł. Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„Ł‘Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…Ł’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§ŁŽŁ„ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽ Ų§ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…Ł ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§ ŁƒŁŽŲ«ŁŁŠŁ’Ų±Ų§Ł‹Ū° Ų§ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ Ū° ŁŁŽŁŠŁŽŲ§Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ ļ·²... Ų§ŲŖŁŽŁ‘Ł‚ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŽ Ų­ŁŽŁ‚ŁŽŁ‘ ŲŖŁŁ‚Ł°Ł‰ŲŖŁŁ‡Ł– ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŁ…ŁŁˆŁ’ŲŖŁŁ†ŁŽŁ‘ Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‘Ų§ ŁˆŁŽŲ§ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ Ł…ŁŁ‘Ų³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ų§ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų±ŁŽ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁˆŁ’ بِِؓقِّ ŲŖŁŽŁ…Ł’Ų±Ł. Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ£ŁŽŁ…Ł’Ų±Ł ŲØŁŽŲÆŁŽŲ£ŁŽ ŁŁŁŠŁ’Ł‡Ł ŲØŁŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ«ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŁ‰ ŲØŁŁ…ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³ŁŽŲØŁ‘ŁŲ­ŁŽŲ©Ł ŲØŁŁ‚ŁŲÆŁ’Ų³ŁŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ مِنْ جِنِّهِ ŁˆŁŽŲ„ŁŁ†Ł’Ų³ŁŁ‡ŁŲŒ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł„Ł‹Ų§ ŁƒŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§: Ā ļŗ‡Łļ»„ŁŽŁ‘ ļŗļ»Ÿļ» Ł‘Ł°ļ»ŖŁŽ ļ»­ŁŽļ»£ŁŽļ»¼ŁŽļŗ‹Łļ»œŁŽļŗ˜ŁŽļ»ŖŁ ļ»³Łļŗ¼ŁŽļ» ŁŁ‘ļ»®Ł’ļ»„ŁŽ ļ»‹ŁŽļ» ŁŽļ»° ļŗļ»Ÿļ»ØŁŽŁ‘ļŗ’Łļ»²ŁŁ‘ŲŒ ļ»³ŁŽļŗŽ ļŗƒŁŽļ»³ŁŁ‘ļ»¬ļŗŽŁŽ ļŗļ»ŸŁŽŁ‘ļŗ¬Łļ»³Ł’ļ»¦ŁŽ ļŗ€ŁŽļŗļ»£ŁŽļ»ØŁļ»®Ł’ļŗ ļŗ»ŁŽļ» ŁŁ‘ļ»®Ł’ļŗ ļ»‹ŁŽļ» ŁŽļ»“Ł’ļ»ŖŁ ļ»­ŁŽļŗ³ŁŽļ» ŁŁ‘ļ»¤Łļ»®Ł’ļŗ ļŗ—ŁŽļŗ“Ł’ļ» Łļ»“Ł’ļ»¤Ł‹ļŗŽ ...ļŗŁŽļ»Ÿļ» ŁŽŁ‘ļ»¬Łļ»¢ŁŽŁ‘ ļŗ»ŁŽļ»žŁŁ‘ ļ»‹ŁŽļ» ŁŽļ»°Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ ļ»£Łļŗ¤ŁŽļ»¤ŁŽŁ‘ļŗŖŁ ļ»­ŁŽļ»‹ŁŽļ» ŁŽļ»° ﺁلهِ ŁˆŁŽŲµŁŽŲ­Ł’ŲØŁŁ‡Ł Ų§ŁŽŲ¬Ł’Ł…ŁŽŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†
Ā 

Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ اغْفِرْ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁŲŒ Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų£ŁŽŲ­Ł’ŁŠŲ§Ų”Ł Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ų§ŁŽŁ…Ł’ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ. Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų£ŁŽŲµŁ’Ł„ŁŲ­Ł’Ł†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ł„ŁŲ­Ł’ Ų£ŁŽŲ­Ł’ŁˆŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ†ŁŽŲ§ŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ł„ŁŲ­Ł’ Ł…ŁŽŁ†Ł’ فِي ŲµŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų­ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲµŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų­ŁŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲµŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų­Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŒ ŁˆŁŽŲ£Ł’Ł‡Ł’Ł„ŁŁƒŁ’ Ł…ŁŽŁ†Ł’ فِي Ł‡ŁŽŁ„ŁŽŲ§ŁƒŁŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲµŁŽŁ„Ų§Ų­ŁŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲµŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų­Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŒ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŁˆŁŽŲ­Ł‘ŁŲÆŁ’ ŲµŁŁŁŁˆŁ’ŁŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų²ŁŁ‚Ł’Ł†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§Ł‡ŁŁ…Ł’ Ų²ŁŁŠŁŽŲ§ŲÆŁŽŲ©ŁŽ Ų§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų„ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽŲ§Ł†ŁŲŒ Ā Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų§ŲÆŁ’ŁŁŽŲ¹Ł’ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł’Ł„ŲØŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų²Ł‘ŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ²ŁŁ„ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ­ŁŽŁ†ŁŽ ŁˆŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ų”ŁŽ Ų§Ł’Ł„ŁŁŲŖŁŽŁ†Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ­ŁŽŁ†ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ ŲøŁŽŁ‡ŁŽŲ±ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ·ŁŽŁ†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ ŲØŁŽŁ„ŁŽŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ†Ł’ŲÆŁŁˆŁ†ŁŁŠŁ’Ų³ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ Ų®Ų¢ŲµŁ‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±Ł ŲØŁŁ„Ł’ŲÆŁŽŲ§Ł†Ł Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¹Ų§Ł…Ł‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ā Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų£ŁŽŲ±ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ‚Ł‘ŁŽ Ų­ŁŽŁ‚Ł‘Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų²ŁŁ‚Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų§ŲŖŁ‘ŁŲØŁŽŲ§Ų¹ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ±ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŲ§Ų·ŁŁ„ŁŽ ŲØŁŽŲ§Ų·ŁŁ„Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų²ŁŁ‚Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų§Ų¬Ł’ŲŖŁŁ†ŁŽŲ§ŲØŁŽŁ‡Ł. Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų¢ŲŖŁŁ†Ų§ŁŽ فِى Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁ†Ł’ŁŠŁŽŲ§ Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁŁŁ‰ Ų§Ł’Ł„Ų¢Ų®ŁŲ±ŁŽŲ©Ł Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁ‚ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų±Ł. ŁˆŁŽŲ§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ لِلّٰهِ Ų±ŁŽŲØŁ‘Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹Ł°Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽĀ 
Ā 

Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŲŒ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ų„ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ’ŲŖŲ§Ų”Ł ذِي Ų§Ł’Ł„Ł‚ŁŲ±Ł’ŲØŁ‰ŁŽ ŁˆŁŽŁŠŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł’Ł„ŁŁŽŲ­Ł’Ų“Ų§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠŁ ŁŠŁŽŲ¹ŁŲøŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ°ŁŽŁƒŁ‘ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ų°Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ų“Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ Ł†ŁŲ¹ŁŽŁ…ŁŁ‡Ł ŁŠŁŽŲ²ŁŲÆŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ŲŒ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł اللهِ Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł



Ustadz H Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung