Internasional

Sidang Doktor di Leiden, Ketua NU Belanda 2015-2017 Kenakan Sarung dan Peci

Kam, 21 Januari 2021 | 13:30 WIB

Sidang Doktor di Leiden, Ketua NU Belanda 2015-2017 Kenakan Sarung dan Peci

Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Belanda 2015-2017 Fachrizal Afandi. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Belanda 2015-2017 Fachrizal Afandi berhasil mempertahankan disertasinya di Universitas Leiden, Belanda pada Kamis (21/1).


Uniknya, ia mengenakan peci dan sarung saat sidang tersebut. Fachrizal mengaku bahwa hal itu terinspirasi pernyataan Sultan Hamengkubuwono IX.


"Saya terinspirasi kata-kata Hamengkubowono IX, 'Al heb ik een uitgesproken Westersche opvoeding gehad, toch ben en blijf ik in de allereerste plaats Javaan',  meski saya menyelesaikan pendidikan di barat, tapi pertama-tama saya adalah orang jawa" ujarnya.


Meski lulus doktor hukum di Universitas Leiden, latar belakangnya sebagai seorang santri tidak luntur.


"Saya berawal dari keluarga santri dan akan tetap menjadi santri sampai akhir hayat nanti," terang dosen Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur itu.


Saat mengajukan diri mengenakan pakaian tersebut ke pihak kampus, ia tidak mendapat penolakan. Bahkan, kampus mendukungnya. Sebab, katanya, hal itu merupakan bentuk identitas dan tradisi.


"Kampus mendukung karena ini bagian dari identitas tradisi," ujar alumnus Pondok Pesantren Ilmu Al-Qur'an (PIQ) Malang di bawah asuhan KH Bashori Alwi itu.


Disertasi yang ia susun membahas soal Jaksa Umum di Negara Pascaotoritarian, Kasus Indonesia. Ia dibimbing Adrian W Bedner dan Jan H Crijns.


Sidangnya berjalan dengan lancar selama sekitar 60 menit, dari pukul 10.00 hingga 11.00 waktu setempat atau pukul 16.00-17.00 WIB. Ia dinyatakan lulus oleh para penguji dan berhak menyandang gelar doktor hukum dari salah satu kampus tertua di Negeri Kincir Angin itu.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Muhammad Faizin