Semarak 10 Malam Terakhir Ramadhan di Mesir, dari Maidatur Rahman hingga Itikaf
NU Online · Jumat, 21 Maret 2025 | 19:00 WIB

Tradisi maidatur rahman (hidangan buka bersama) yang dilaksanakan satu bulan penuh di bulan Ramadhan di Mesir. (Foto: dok. istimewa)
Siti Junita
Kontributor
Kairo, NU Online
Datangnya bulan Ramadhan disambut penuh semangat dan kebersamaan oleh seluruh umat muslim di dunia. Salah satunya negara Mesir, terutama dalam menyambut 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
Diplomat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo Mesir, Mochammad Arif Ramadhan menyampaikan bahwa masyarakat Mesir menyambut kedatangan bulan Ramadhan jauh lebih meriah dibandingkan masyarakat Indonesia dalam menyambut Idul Fitri.
“Khusus 10 malam terakhir Ramadhan, masyarakat Mesir menyambut dengan memperbanyak ibadah, khususnya i’tikaf dan kegiatan malam hari di masjid. Kalau saya biasanya di Masjid Indonesia Kairo yang setiap malamnya dirangkaikan dengan silaturahim dengan komunitas Masyarakat Indonesia di Mesir,” ungkap Arif saat dihubungi pada Kamis (20/3/2025).
Tradisi Ramadhan di Mesir dimeriahkan dengan penggunaan lampu fanus di sepanjang jalan, buka puasa bersama dan shalat tarawih yang ramai mulai malam awal, pertengahan hingga akhir Ramadhan.
Selain itu, momen berkesan berpuasa di Mesir adalah kebersamaan dan kekeluargaan yang terjalin antar umat muslim. Hal ini dirasakan dengan budaya maidatur rahman (hidangan buka bersama) yang dilaksanakan satu bulan penuh di bulan Ramadhan.
“Hampir setiap masjid besar mengadakan maidatur rahman, sholat malam berjamaah dan i’tikaf. Bahkan di masjid Al-Azhar disediakan 3000 paket maidaur rahman setiap hari untuk mahasiswa asing,” jelasnya.
Pria yang akrab dipanggil Adon itu menceritakan tentang pengalaman menjadi mahasiswa saat merasakan nuansa Ramadhan di Mesir pada tahun 2004-2008.
“Saat kuliah saya memiliki kenangan saat 10 malam terakhir Ramadhan, saya berkeliling i’tikaf ke 10 masjid berbeda untuk merasakan benar nuansa Ramadhan di Mesir. Ingin sekali saya mengulangi kenangan itu, namun terbatas dengan tugas dan tanggung jawab dinas,” jelasnya yang juga alumnus Universitas Al-Azhar Kairo Mesir.
Selain kemeriahan kegiatan Ramadhan di malam hari, umat muslim juga turut meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah dari bulan sebelumnya. Menurutnya, Ramadhan adalah ajang melatih kualitas hamba menjadi lebih baik di hadapan Allah.
“Ramadhan ibarat sekolah atau madrasah. Tidak ada satupun siswa yang sekolah tidak ingin lulus mendapat nilai terbaik atau sekurang-kurangnya bisa mendapat ilmu baru yang berguna bagi hidup kita, mari hidupkan bulan Ramadhan dengan meningkatkan amal ibadah,” tuturnya yang juga Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial Budaya di KBRI Kairo.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua